tiga puluh tiga

79 24 3
                                    

     Namanya aslinya adalah Choi Beomgyu namun ia selalu memperkenalkan diri sebagai Ben. Orang itu berasal dari masa lalu Yeonjun ketika ia hidup sebagai Daniel. Ben adalah sahabatnya ketika ia berada di luar negeri dulu.

    Yeonjun tidak ingat detailnya bagaimana mereka berakhir berteman, tapi yang jelas, itu mungkin disebabkan karena Ben senang sekali bicara sejak pertemuan mereka di masa sekolah dasar dulu. Mereka sama-sama orang Asia yang tinggal berdekatan dan sekolah di tempat yang sama meski Ben lebih muda dua tahun darinya. Mungkin karena sedikit persamaan itulah Ben memberanikan diri untuk mengakrabkan diri dengan manusia seketus Yeonjun.

    Yeonjun adalah tipikal orang yang bertindak dengan aksi bukan kata-kata. Itu sebabnya kata-kata yang keluar dari mulutnya seringkali setajam pisau. Tapi selama itu Ben tidak pernah mengambil hati semua kata-kata yang keluar dari mulut Yeonjun. Apabila Yeonjun menolak ajakannya naik sepeda dan pergi ke taman untuk menikmati matahari terbenam di pinggiran sungai, ia tidak akan putus asa sampai Yeonjun bangkit dari posisinya dan keluar kamar dan berakhir mengambil sepedanya juga. Apabila Yeonjun mengembalikan tumpukan nugget di dalam nampan makan siangnya sambil mencibirnya rakus, ia tidak sempat marah karena Yeonjun akan memberikan semua nugget miliknya untuk Ben sebagai pengganti.

    Yeonjun pikir, Ben adalah orang yang paling mengerti dirinya. Tapi ternyata ia salah. Pada akhirnya Ben pun salah paham. Karena sejatinya, Ben bukan cenayang yang selalu tahu maksud dan tujuannya. Sejatinya, memang tidak ada orang yang seperti itu—orang yang bisa memahami kita sepenuhnya tanpa kita beri kejelasan.

   "Hello. I'm Shin Ryujin, ah sori sori sori, I'm Joanne Shin now. I'm Ben's twin sister. Ben is your neighbor, sooo I'll be your neighbor too, and then this is oleh-oleh, ah no, I mean, this is a gift for you. You take it okay, tolong ambil aja ini dari Mami, hehehe,"

   Itu pertemuan pertama Yeonjun dengan Joanne dan sayangnya itu menjadi awal keretakan hubungannya dengan Ben.

    Kedatangan Joanne yang tiba-tiba bukan hanya mengejutkan Yeonjun tapi juga Ben tentunya. Ben tidak pernah menyangka ia memiliki saudara kembar ataupun seorang ibu. Ben pun tidak pernah menyangka kalau Tuhan mengambil ayahnya setelah membawa kedua orang itu kembali ke dalam hidupnya sangat tiba-tiba.

    Yeonjun pikir, ia bisa membuat anak kembar itu menjadi akrab. Tapi sayangnya nihil, semakin ia berusaha semakin Ben menjauhkan diri.

    Sampai suatu malam, Ben datang mengetuk jendelanya dengan kerikil. Lelaki itu ada di bawah dan siap dengan sepedanya. Ben memberi isyarat agar Yeonjun turun dan menemaninya dengan cengiran kecil. Jadi tanpa pikir panjang, Yeonjun memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekat kembali.

    Walau setengah jam berlalu, mereka hanya terus menggoes sepeda dan menikmati angin malam tanpa bersuara apapun.

    "That's hilarious,"

    "What do you mean?"

    "Rumah."

    "Rumah?"

     "It sucks. I can't get it back no more."

    "...."

     "I wonder why dad brought them,"

    "...."

     "Kalau aja mereka nggak datang, I might be able to spend more precious time with dad than fighting with each other," Ben menghela napas dan menatap langit dengan senyum sumir.

   "Apa lo nggak berpikir?" Yeonjun balas bertanya dengan suaranya yang tenang.

   "Tentang apa?"

   "Tentang ketakutan ayah lo ketika dia tahu penyakit menggerogoti tubuhnya dan umurnya nggak lama lagi, dia mungkin bisa meninggal kapan aja dan meninggalkan lo sendirian di dunia ini,"

how to (stop) falling love with you? | cyj x cyn ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang