Tersenyum tipis, duduk di kursi putih menatap medali yang baru saja ia dapat dari ajang lomba tinju. Wajah penuh memar, tetapi usaha tidak mengkhianati hasil, Naumi mendapatkan sedikit uang untuk membayar kontrakan.
Naumi harus membuka lembaran baru, lembaran tanpa orang yang ikut campur di kehidupannya. Hidup sendiri dan membiayai kehidupannya sendiri sama sekali tidak membuat Naumi patah semangat.
Naumi beranjak, masuk ke dalam mobil berniat untuk mencari tempat tinggal yang tidak jauh dari sekolah.
Mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, menatap fokus jalanan yang ia lewati.
"Gue jual mobil aja kali ya, buat bayar hutang ke Tuan Regav" ujar Naumi bergumam.
Naumi menghembuskan nafas panjang, hidupnya berat, tetapi Naumi harus kuat. Tidak mudah hidup sebantang kara seperti ini, tetapi Naumi sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi untuk bersandar.
Selang beberapa menit, Naumi menghentikan mobilnya di salah satu perumahan yang bertulis "DIKONTRAKKAN" Naumi menimang-nimang tempat tersebut, seperti nya cocok untuk Naumi tinggali, karna tidak jauh dari sekolah.
Naumi turun dari mobil, mencatat nomor yang tertera di bawah tulisan kontrak tersebut.
***
Regav sama sekali tidak memiliki semangat untuk berkerja, hanya diam dan melamun memikirkan bagaimana keadaan Naumi.
Masih tidak rela jika ia harus kehilangan cinta yang baru saja terukir, mengingat wajah cantik dan sifat tengil Naumi, Regav merindukan Naumi.
Tidak ingin diam saja, Regav beranjak dan keluar dari gedung Devil Angel untuk mencari keberadaan Naumi. Persetan dengan status mereka yang masih bersaudara meski tidak sedarah, tetapi Cinta tetaplah cinta yang harus di perjuangkan.
***
Naumi baru saja menyelesaikan pembayaran rumah kontrak, masuk ke dalam rumah minimalis tetapi tersusun rapi dan bersih. Meski tidak ada AC dan peralatan yang lengkap, Naumi bersyukur masih bisa menyewa rumah untuknya berteduh.
Naumi masuk ke dalam kamar yang memang hanya ada satu, Menghempaskan tubuh nya di atas ranjang yang keras, dan menatap langit-langit kamar.
"Cari uang di mana untuk membayar hutang ke Tuan Regav?" Naumi menghembuskan nafas panjang.
"Yaa, meski Tuan Regav ikhlas bayarin Gue sekolah, tapi tetap aja Gue gak bisa nerima itu."
Naumi beranjak, masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Selang beberapa menit, dia sudah siap dengan pakaian santai dan keluar kamar duduk di depan teras menatap jalanan yang sepi.
"Gue harus jual mobil. Lagian, Uang Gue udah habis untuk bayar kontrakan, Dan Gue juga belum makan dari semalam"
Sebegitu terpuruknya Naumi saat ini, sedari kecil harus berkerja membiayai hidup, dan sampai dewasa seperti ini, Naumi tetap harus berkerja. Tidak ada hari tanpa mengeluarkan peluh, Naumi harus tetap kuat menjalani hidupnya yang pahit.
***
Regav mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, merotasikan atensinya kesegala penjuru jalan, berharap dia melihat adanya Naumi.
"Naumi, Kamu tidur dimana malam tadi?" Ujar Regav sangat mengkhawatirkan Gadis itu.
Regav harus bisa menemukan Naumi, dan Regav akan tetap memperjuangka cintanya, tidak perduli dengan status apapun itu, hanya Naumi Gadis yang mampu membuat hari-hari Regav bermakna.
![](https://img.wattpad.com/cover/321765470-288-k547997.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KHIANAT (End)
Romanzi rosa / ChickLittentang NAUMI Gadis penuh luka, hidupnya sepi dan hampa. saat fisik dan hati di tikam secara bersamaan, disitulah mulainya penderitaan. senja dan hujan, teman terbaik memulihkan luka. menjadi tempat ternyaman untuk berteriak kencang bahwa Aku baik...