khianat 29

6.1K 451 13
                                    


Menatap sekeliling kamar yang bernuansa putih, kasur tebal dan fasilitas lengkap di dalamnya. Naumi harus mensyukuri apa yang Ia dapatkan saat ini, tidak sesuai dengan apa yang Ia bayangkan, Naumi justru mendapat lebih.

Membuka pintu balkon, dan menatap jalanan besar dari atas, Naumi mengukir senyum tipis menghela nafas pelan.

"Gila sih! Hidup Gue gak jelas banget sekarang. Tapi, Masih untung Gue bisa kerja dan dapat tempat semewah ini"

Naumi merentangkan kedua tangannya menikmati terpaan angin. "Ternyata susah juga hidup sendiri seperti ini"

Naumi terkekeh pelan dan kembali masuk ke dalam kamar menghempaskan tubuhnya di kasur empuk.

Disisi lain.

Regav menatap tajam beberapa orang yang berdiri di hadapannya. Tampak, Orang itu menunduk takut tidak berani berkutik bahkan berkata sepatahpun.

"BAGAIMANA BISA DATA PENTING ITU HILANG, HAH? KALIAN KERJA APA SELAMA INI? KENAPA BISA KEBOBOLAN?" marah Regav menggebrak meja kerjanya yang berada di gedung Devil Angel.

"JAWAB!" bentak Regav.

"M--maaf, Tuan. Kami sama sekali tidak tau kenapa ini bisa terjadi" jawab salah satu dari Mereka.

"Saya tidak mau tau, Kalian harus cari sampai ketemu siapa pelaku dari pembobolan ini"

"Baik Tuan"

"Keluar dari ruangan Saya, Dan Saya tunggu kabar baiknya, Besok"

Setelah anak buahnya keluar, Regav melempar semua berkas yang tersusun rapi di atas meja sehingga kertas-kertas yang berada di dalam Map berantakan.

"Sialan! Siapapun orang itu, Tidak akan Saya beri ampun" Regav mengepalkan kedua tangannya.

Entah apa yang terjadi jika Regav tau bahwa Naumi lah yang membobol data-data Agen miliknya. Dan jika itu terjadi, Kemungkinan besar akan terjadi permusuhan antara Naumi dan Regav, Bahkan Devil Angel dan Black Devil semakin besar mengibarkan bendera permusuhan nya.

***

Naumi keluar dari kamar miliknya. Mengangguk dan tersenyum saat beberapa anggota Black Angel menyapanya dengan ramah. Sedikit kagum dengan Black Angel ini, Naumi tidak menemukan akan tatapan benci dan persaingan sesama anggota, Justru Naumi kagum karna mereka sangat akrab layaknya saudara.

"Naumi, Kamu mau kemana?" tanya laki-laki yang memakai setelan Black Devil.

"Saya ingin kesekolah" jawab Naumi.

"Ini ada titipan dari Tuan Vee, Tuan mengatakan bahwa ini milik Naumi"

Naumi menerima uluran kunci motor. "Terimakasih" ucap nya.

Laki-laki itu mengangguk. "Apa Kamu tidak ingin sarapan bersama?"

"Ah tidak, Saya buru-buru" tolaknya.

"Hm, Baiklah. Saya sarankan, setelah pulang Sekolah sebaiknya Naumi segera kembali ke sini. Dan pastikan tidak ada yang mengikuti Naumi"

"Iya, Saya Akan segera kembali"

"Saya permisi!" ucap Naumi tersenyum singkat.

Gadis itu mengendarai motor yang di berikan Vee dengan kecepatan sedang. Naumi tidak memakai bahkan Membawa seragam sekolah, mungkin Naumi ingin membelinya nanti di sana.

Selang beberapa menit, Naumi sudah sampai di parkiran sekolah. Berjalan dengan santai dan seperti biasa selalu menampilkan raut wajah datar.

"Nau, Lo kemana aja sih!? Sering banget Lo gak masuk sekolah" tanya Monik saat Naumi sudah duduk manis di dalam kelas.

KHIANAT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang