Morgan membantu Naumi turun dari motor, memperbaiki jaketnya yang di pakai Naumi untuk menutupi tubuh Gadis itu, lalu menuntun Naumi mendekat ke arah pintu rumah mewah tersebut.
Mereka saling tatap singkat, terlihat jelas dari tatapan mereka yang masih memancarkan rasa cinta yang sudah lama berusaha mereka benam. Hati tidak pernah bisa berbohong, sekeras apapun Naumi menentang jika ia membenci Morgan, tapi rasa cinta yang dua tahun bersemayam dalam dirinya masih melekat jelas.
"Masuk gih! Jangan lupa obatin luka, Lo" ujar Morgan di angguki Naumi.
Saat Naumi ingin membalikkan badannya, Morgan mencekal tangan Naumi.
"Gue boleh meluk Lo? Hanya sebentar" pinta Morgan penuh harap. Jujur, Morgan sangat merindukan moment berdua dengan Naumi, moment dimana Ia menjadi sumber gelak tawa dan segala tempat curahan hati untuk Gadis pecinta gelap itu.
Naumi mengangguk.
Morgan tersenyum dan langsung merengkuh tubuh Naumi ke dalam dekapannya. Mencium aroma bayi di rambut Naumi, Morgan semakin mengeratkan pelukannya.
"Apa-apaan ini?"
Suara seseorang berhasil melepas pelukan mereka. Naumi membalikkan badannya menatap laki-laki yang berdiri tegap di ambang pintu dengan tatapan tidak bersahabat.
Bugh
Tanpa aba-aba Regav membogem wajah Morgan sehingga laki-laki itu tersungkur.
"Abang apa-apaan sih!?"
Naumi membantu Morgan berdiri dan setelah itu menatap Regav. "Abang kenapa mukul Morgan?" tanya Naumi.
"Ada hak apa Kamu meluk calon istri, Saya?" tanya Regav menatap tajam Morgan.
"Calon istri?"
"Iya, Naumi calon Istri Saya" jelas Regav.
"Enggak, Gan. Dia Abang, Gue" sahut Naumi.
"Abang? Sejak kapan Lo punya Abang?" tanya Morgan.
"Apa yang Kamu katakan Naumi? Jelas-jelas Kamu calon istri Saya"
"Apasih, Bang!? Abang gak bisa ngomong seenaknya seperti itu, Apalagi Naumi belum memperjelas semuanya kan?"
"Ooo Saya tau, Kamu selama ini secara diam-diam masih menjalin hubungan dengan Dia, Iya?" tuduh Regav.
Naumi menggeleng. "Enggak, Bang"
"pergi Kamu dari rumah Saya!" usir Regav ke Morgan.
Morgan menatap Naumi. "Gue pulang ya! Lo jaga diri baik-baik"
Naumi mengangguk. "Hati-hati"
Morgan tersenyum singkat, setelah itu kembali ke motornya dan menancap gas keluar dari pekarangan rumah elit itu.
Setelah kepergian Morgan, Regav menarik kasar tangan Naumi membawanya masuk ke dalam rumah.
"Abang, lepas!"
Regav melepas cekalannya, masih menatap Naumi dengan tajam, sepertinya Regav tersulut emosi karna melihat Naumi berpelukan dengan laki-laki lain.
"Dari mana Kamu? Kenapa pulang selarut ini? Apa Kamu tidak tau kalau Saya pusing nyariin Kamu, hah?"
"Maaf, Bang"
Hanya itu yang bisa Naumi ucapkan untuk sekarang ini, Regav tidak perlu tau apa yang sebenarnya terjadi, karna menurut Naumi ini hanyalah masalah kecil yang sudah biasa Naumi hadapi.
"Maaf Kamu bilang? Saya melihat dengan mata kepala Saya sendiri Kamu berpelukan dengan laki-laki itu, kenapa? Bahkan Saya ingin memeluk Kamu saja harus menerima pukulan setelahnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
KHIANAT (End)
أدب نسائيtentang NAUMI Gadis penuh luka, hidupnya sepi dan hampa. saat fisik dan hati di tikam secara bersamaan, disitulah mulainya penderitaan. senja dan hujan, teman terbaik memulihkan luka. menjadi tempat ternyaman untuk berteriak kencang bahwa Aku baik...