Khianat 11

8.1K 697 10
                                    

Dengan sangat pelan Regav mengangkat tubuh Naumi menuju kamarnya. Saat di perjalanan tadi, Gadis itu tertidur, dan Regav tidak tega membangunkan Naumi yang tidur sangat pulas.

Setelah sampai di kamar, Regav membaringkat tubuh Naumi, dan melepas sepatu yang gadis itu kenakan. Menghidupkan AC, Lalu menyelimuti Naumi sebatas Dada.

Regav duduk di pinggiran ranjang, menatap wajah Naumi yang sedang polos tertidur. Meraih kotak P3K dan membersihkan luka yang berada di kening Gadis itu.

Heran dengan apa yang Naumi lakukan, Bahkan Naumi bisa menghidupi dirinya sendiri, tetapi Kenapa Naumi malah bertahan di rumah neraka itu. Jika Regav boleh ikut campur, Maka Regav yang akan membalas semua rasa sakit yang Gadis itu peroleh dari Anggara.

Setelah selesai, Regav tersenyum dan mengelus pipi Naumi dengan lembut. Mendengar dengkuran halus yang malah membuat Regav juga mengantuk.

Membuka jas, dan membaringkan tubuhnya di samping Naumi. Regav memejamkan mata dan menyusul Naumi ke alam mimpi.

***

Anggara merasa tidak nyaman dalam tidurnya. Kembali membuka mata dan mengusap wajahnya kasar. Terbesit teringat Naumi yang kemungkinan sedang tidur di depan rumah tanpa alas apa-apa. Bahkan tiba-tiba turun hujan deras.

Anggara keluar kamar, ingin melihat keadaan Naumi apakah baik-baik saja. Sebenarnya, Anggara masih memiliki sedikit rasa sayang, Ingat! Hanya sedikit. Tetapi rasa sayang itu berusaha ia buang karna mengingat kehadiran Naumi membuat rumah tangganya berantakan dan menjadi penyebab istrinya meninggal, bahkan Kelahiran Naumi juga membuat wanita penggoda itu meninggal dunia.

Anggara membuka pintu, celinga-celingu mencari keberadaan Naumi, tetapi tidak ada siapa-siapa di sana.

"Dimana anak itu?" gumam Anggara.

Anggara mengambil tas sekolah Naumi yang tergeletak. Membuka dan mengambil sesuatu dari dalam tas tersebut.

Medali emas yang berkilau, Tertulis Nama Naumi di sana, sebagai pemenang juara satu umum di sekolahnya selama dua tahun berturut-turut.

"Sangat cerdas" gumam Anggara.

Anggara kembali memasukkan medali tadi, dan membawa tas sekolah Naumi masuk ke dalam rumah.

***

Sinar matahari mengusik ketentraman Naumi dalam mimpinya. Membuka mata perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupil matanya.

Naumi menoleh ke samping, ia kaget saat melihat ada seseorang yang berbaring di sampingnya. Dengan Reflex Naumi menendang laki-laki itu hingga terjatuh dari atas ranjang.

Bugh...

Akh...

Naumi membekap mulutnya, saat melihat siapa yang baru saja ia tendang hingga jatuh dari atas ranjang.

"Naumi," Ucap Regav seraya mengusap pinggangnya yang ngilu.

"Tuan, Maaf" ucap Naumi melongok ke bawah melihat Regav yang tersungkur dengan tidak estetik.

Regav beranjak, dan kembali duduk di ranjang, dengan sebelah tangan yang masih mengelus pinggangnya.

"Kamu kenapa nendang, Saya?" tanya Regav.

KHIANAT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang