khianat 38

5.6K 387 10
                                        

Meena tengah asik mempersiapkan acara pernikahannya dengan Morgan. Gadis itu me dekorasi rumahnya dengan sangat cantik, terlihat dari raut wajah Meena saat ini menunjukkan kebahagiaan.

Pernikahan yang akan di adakan di kediaman Anggara, Meena tidak masalah jika pernikahannya sederhana dan tidak banyak di ketahui banyak orang terutama rekan kerja Anggara dan Rekan kerja Reona, Papa Morgan.

Anggara masuk ke dalam rumah seraya menenteng tas kerja, mendekati Meena yang masih menancap-nancapkan bunga pada kapas.

"Meena," panggil Anggara.

Meena menoleh. "Iya, Pa"

"Kamu undang Naumi?" tanyanya.

"Undang, Pa" jawab Meena.

"Bagus. Setelah Kamu menikah, sebaiknya Kamu tinggalkan rumah ini"

Meena menaikkan sebelah alisnya. "Loh, kenapa?"

"Kamu sudah memiliki keluarga sendiri, dan Papa tidak menyukai anak yang ada di dalam kandungan Kamu"

Meena tersenyum getir. "Ini cucu Papa"

"Papa tau, Dan ini salah Papa. andai Papa tidak menghina Naumi, Menjelek-jelekkan Naumi, pasti Karma tidak akan menghampiri Kamu"

Meena terdiam mencerna semua omongan Anggara. Karma? Ya benar Karma, Ini semua adalah karma yang ia dapat dari hasil menghina Naumi yang tidak tau apa-apa.

"Minta maaf ke Naumi, Na. Sebelum terlambat" ujar Anggara.

"Minta maaf? Enggak Pa! Meena gak akan minta maaf Ke Naumi"

"Terserah Kamu"

Setelah mengatakan itu, Anggara melenggang pergi menuju kamarnya, sedangkan Meena hanya diam menatap kepergian Anggara.



***


Ren menatap wajah Naumi yang tertidur pulas di dalam mobil dengan keadaan mulut cemot serta kedua tangan yang masih menggenggam jajanan yang ia beli tadi.

Ren menggeleng pelan, lalu membersihkan bibir Naumi dan mengambil jajan yang di genggamnya.

Dengan perlahan, Ren mengangkat tubuh Naumi keluar dari mobil dan membawanya masuk ke dalam apartemen yang sudah di sediakan oleh anak buahnya.

Sesampainya di dalam, Ren langsung membaringkan tubuh Naumi di atas ranjang, dan melepas sepatu yang di kenakan Naumi.

Membuka jas dan dasi lalu kemeja putih, Ren mengambil handuk dan setelah itu masuk ke dalam kamar mandi.

Disisi lain. Regav masih mencari keberadaan Naumi, Akhir-akhir ini Regav sangat susah untuk melacak keberadaan Gadis itu. Ia sudah mendatangi Black Devil, Tetapi Para penjaga mengatakan Bahwa Naumi pergi bersama Ren, dan Sangat sulit untuk Regav menemukan keberadaan Ren yang setiap harinya berpindah-pindah tempat.

"Dimana Kamu, Naumi?"

"Maafkan Saya, Naumi. Andai Saya tidak mengusir Kamu waktu itu, pasti Kamu masih berada di sisi Saya"

"AKH SIALAN!"



***



Naumi baru saja terbangun dari tidurnya, menatap sekeliling Kamar yang terlihat asing. Naumi beranjak dan keluar dari kamar itu.

"Hei, Kamu sudah bangun Sayang" ucap Ren yang sedang menyiapkan makanan di dapur.

Naumi mendekat dan menatap datar masakan Ren. "Ini dimana?"

KHIANAT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang