"Bye, bitch."
Aku melambai asal ke arah Titi. Bagus, tinggal aku sendiri di ruangan ini. Satu per satu rekanku sudah pulang, sementara aku harus stand by atas perintah Yang Mulia Stevie Andika Kawilarang.
"Na, approve ya."
Aku sontak bersorak saat mendengar pemberitahuan itu.
"Dari tadi, kek ngasih tahunya."
Pak Stevie tertawa ringan. "Pulang sana. Muka lo udah kayak zombie."
Aku mencibir, tapi enggak membuang waktu untuk tinggal lebih lama. Setelah membereskan barang-barangku, aku menoleh ke arah Pak Stevie untuk berpamitan.
Dan ternyata... itu adalah tindakan yang salah.
Pak Stevie tengah bersandar ke daun pintu menuju ruangannya. Dia menyilangkan kaki, membuat kakinya yang terbungkus jeans terlihat lebih jenjang. Dia memakai kemeja putih pas badan yang mencetak tubuhnya dengan sempurna. Aku bisa melihat kancing-kancingnya yang seakan memberontak untuk dilepaskan.
He's aging like a fine wine.
Tatapanku beralih ke pangkal pahanya. Seketika ucapan Titi memenuhi benakku.
Nina... stop it.
Bisa-bisanya aku menggerayangi atasanku sendiri dengan beragam pikiran kotor bermain di benakku.
Aku berdeham. "Duluan ya, Pak."
Pak Stevie mendengung singkat, tatapannya fokus pada handphone, sementara aku langsung ngacir ke luar ruangan.
Aku sedang menunggu lift ketika aroma parfum Pak Stevie memenuhi penciumanku.
"Pulang juga, Pak?" Tanyaku basa basi.
"Iyalah. Ngapain gue tinggal di sini?"
Aku terkekeh. "Habisnya, betah aja gitu di kantor."
"Mau gimana lagi," jawabnya enteng.
Pintu lift terbuka. Aku masuk duluan, dan Pak Stevie menyusul di belakangku.
"Get laid, Pak. Masa iya kerja mulu," ledekku.
"Do you?"
Skak mat. Aku mendecakkan lidah sementara Pak Stevie tertawa. Jelas-jelas dia masih punya waktu untuk get laid, sedangkan aku sudah lupa kapan terakhir kali pacaran.
Kewanitaanku sudah lama kering, sudah lupa gimana rasanya dimanjakan saking lamanya enggak ada yang menyentuh.
"Mau langsung pulang?" Tanyanya.
Aku mengangguk.
"Besok Sabtu. Get laid, Na."
Aku mendelik. "I need beauty sleep."
"Lo tahu apa yang dibutuhin setelah lembur dan dealing sama klien yang demanding?" Tanyanya. Dia menatapku lekat-lekat sementara aku malah memandanginya sambil melongo. "Booze and sex."
Pipiku pasti memerah.
Beruntung lift terbuka dan aku langsung ngacir sebelum dia sempat melihatku yang seperti kepiting rebus.
"Mau join?" Tanyanya.
Aku terpaku di tempat. "Join?"
"Get some booze. Besok weekend." Pak Stevie menjawab santai.
"Minum?" Tanyaku lagi.
"Ngerayain selesai lembur."
Aku meneguk ludah. "Minum aja..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, Pak!
ChickLitNina Alexandra Fresh Graduate yang baru mulai menapak karier. Selalu tertarik pada laki-laki yang lebih tua sehingga dijuluki mengalami Daddy's Issue. Diam-diam tertarik pada atasannya, dan menjalani hubungan tanpa masa depan. Stevie Andika Kawilara...