WARNING
|typo bertabaran|
|Publish tanpa revisi|
|Slow update|
Raska menatap kepergian Riki dengan wajah datarnya, sementara Bianca sudah berurai air mata disampingnya.Pemuda itu dapat melihat dengan jelas kemarahan diwajah papa dari pemilik tubuhnya, namun kenyataan yang baru saja dikatakan pria paruh baya tersebut harus di terima oleh Raska.
Melihat sikap Arion, Raska merasa dia adalah sosok ayah yang lebih buruk dari pada ayahnya dulu.
Tapi Raska sungguh tidak peduli, baik dengan kehidupannya sekarang ataupun kehidupannya dulu. Sama-sama menyakitkan karena hidup sebagai sesuatu yang tidak berharga, ia kembali berharap menyusul bundanya yang sudah lama tiada.
Bianca mencoba memeluk tubuh anak ketiganya, ia tahu Araska pasti terpukul setelah mendengar kenyataan pahit tentangnya. Terlihat dari diamnya Araska, namun nyatanya pikiran Bianca salah. Raska menepis tangan Bianca, lalu menatap datar mamanya. Ia diam bukan karena terpukul tapi karena malas menghadapi drama keluarga milik tubuhnya.
"Maafin mama ya sayang, tapi bagi mama kamu tetap anak Mama siapapun itu ayahnya." ucap Bianca yang menangkup wajah Raska.
"Mama tidak perlu khawatir, Aras baik-baik aja kok. Paling tidak Aras sekarang tahu kenapa tuan Arion tidak pernah menyayangi dan memperlakukan Aras seperti anak sendiri, itu karena Aras memang bukan anak tuan Arion." tutur Raska.
Pria paruh baya itu tersentak, tidak menyangka Raska akan memanggilnya dengan sebutan tuan bukan papa. Ada sedikit rasa sakit di hatinya, sepertinya ia sudah salah bicara.
"Aras kekamar dulu ya, cape mau istirahat." Raska melepaskan tangan Bianca lalu masuk kedalam lift menuju kamarnya.
Sepeninggal Raska, Bianca menatap tajam suaminya yang sudah menghancurkan hati anaknya. Begitu pula dengan Riel yang seakan tidak percaya, rahasia yang sudah disimpan rapat selama hampir 17 tahun di beberkan dengan mudahnya oleh Arion.
Sebagai sulung, Gavriel memang sudah mengetahui perihal status Araska adiknya. Namun, atas permintaan mamanya Riel juga ikut merahasiakannya.
Vira menatap kecewa, ia sudah terlanjur menyayangi Raska sebagai kakaknya. Ia tidak percaya jika papanya bisa sejahat itu pada kakaknya dan memilih meninggalkan mereka dengan masuk kedalam kamarnya.
Sementara Bayu masih duduk tertunduk, tentu saja karena shock. Teman-temannya menatapnya penuh khawatir, mereka juga terkejut dengan kenyataan jika Araska adalah anak haram di keluarga sahabatnya.
"Lo baik-baik aja kan.?" tanya Noval pada Bayu.
Bayu menggelengkan kepalanya lemah, lalu berdiri menuju tangga mansionnya. Tujuannya satu, kamar adik yang sudah menyelamatkan nyawa dan nama baiknya.
Sementara Raska yang sudah sampai dikamar menjatuhkan tubuhnya begitu saja diatas kasur empuk yang sangat ia rindukan, tubuhnya terasa lelah mungkin karena harus mencerna kenyataan yang baru saja ia dengar.
Air matanya keluar tanpa permisi, meskipun Raska tidak terisak. Raska tidak peduli dengan apapun yang terjadi pada jiwa asli tubuhnya saat ini, mau seperti apapun kehidupan Raska enggan untuk mengingatnya kembali.
Ini tubuhnya, jadi ia akan melakukan apapun yang menurutnya benar dan patut ia pertahankan. Persetan dengan keluarga Araska, mau anak kandung atau anak haram Raska tetap tidak peduli.
Raska jadi mengingat kembali perlakuan ayah dan saudara kembarnya dulu, dan Raska juga memiliki seorang kakak perempuan yang juga tidak pernah peduli dan memilih meninggalkannya bersama dua orang biadab setelah kematian bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASKA (Give Me Your Life) ✓
Teen FictionBUKAN BXB, BL, BROMANCE ATAU SEMACAMNYA, OK Genre: transmigrasi, family, slice of life, brothership, fiksi remaja, romance. Raska telah kehilangan rasa sakitnya. Sebanyak apapun orang lain melukainya, ia tidak pernah meringis kesakitan. Wajahnya sel...