CHAPTER: 35

15.7K 1.4K 24
                                    


WARNING

|Typo bertabaran|
|Publish tanpa revisi|
|Slow update|

Beberapa hari berlalu, sudah hampir satu minggu Raska pulang ke mansion keluarganya. Sifat malasnya makin bertambah, karena yang dilakukannya hanya rebahan di dalam kamar setelah pulang sekolah.

Raska selalu menolak ajakan Aska untuk bermain di basecamp gengnya, ia juga tidak pernah mengajak jalan Yessa untuk sekedar bersama dalam satu tempat. Ia malas, sangat-sangat malas bergerak.

tok

tok

tok

"Kak sudah waktunya makan malam, papa minta kak Aras turun sekarang." ucap Vira setelah mengetuk pintu kamar kakaknya.

Namun tidak ada jawaban, Vira kembali mengetuk pintu dan memanggil-manggil nama kakaknya.

Pemuda itu membuka matanya, ia mengerjap-ngerjapkan matanya. Raska terbangun dari tidur sorenya akibat suara berisik yang di buat sang adik.

Ceklek

Raska membuka pintu kamarnya, ia menatap Vira yang tersenyum saat melihat wajah kakaknya yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Papa minta kakak turun sekarang, kita makan malam bersama kak?" kata Vira yang mengulangi kalimatnya.

"Harus ya dek?" ucap Raska yang menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar sambil mengucek matanya.

"Hmm,, makanya kakak cepetan kebawah. Kak Aras jangan sampai membuat papa menunggu loh." lanjut Vira.

Raska menghela nafasnya, ia masih merasa mengantuk dan ingin melanjutkan tidurnya. Tapi Raska juga tidak boleh membuat papa dari Araska menunggu, karena akan membuat salah satu rencana untuk mengambil kasih sayangnya gagal.

"Ya udah, kak Aras cuci muka dulu ya.  Adek duluan aja kebawah nya." kata Raska.

Vira mengangguk, Raska langsung menutup pintu kamar setelah melihat Vira pergi. Ia bergegaslah masuk kedalam kamar mandi, mencuci wajahnya agar lebih segar.

Sementara di meja makan, Arion beserta istri dan kedua anak laki-lakinya sudah mendudukinya kursi mereka masing-masing. Belum ada yang memulai acara makan malamnya karena masih harus menunggu dua anak mereka lagi.

Biasanya mereka makan tanpa ada keberadaan Araska, karena kehadirannya selalu dianggap pengganggu dan selalu membuat emosi Arion naik. Tapi kali ini berbeda, karena Arion sendiri yang ingin anak ketiganya itu makan malam bersama dengan keluarganya.

"Aras mana dek?" tanya Bayu saat melihat Vira datang.

"Kak Aras bilang mau cuci muka dulu, kayaknya kak Aras tadi tidur sebelum adek panggil sambil ketok-ketok pintu kamarnya." ujar Vira yang sudah duduk di hadapan Bayu.

Beberapa saat kemudian Raska datang dan langsung mendapat tatapan dari anggota keluarganya, mereka melempar senyuman pada pemuda tersebut padahal Raska memiliki ingatan Araska yang selalu di tatap penuh kebencian saat hendak makan bersama keluarganya.

"Duduk dulu sayang, Aras mau makan pake apa biar mama ambilin.?" ucap Bianca yang menarik kursi disampingnya.

Raska menatap beberapa makanan yang ada di hadapannya, ia menatap penuh binar saat ada salah satu makanan kesukaannya. Raska itu pecinta rendang daging sapi dan kini makanan tersebut ada di hadapannya.

ARASKA (Give Me Your Life) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang