Epilog

15.2K 1K 43
                                    

Triple up, sekaligus penutup.

WARNING

|Typo bertabaran|
|Slow update|
|Publish tanpa revisi|

Beberapa bulan berlalu, Bayu melakukan aktivitas seperti biasanya. Berkuliah bersama kedua sahabatnya, dan mengambil jurusan
hukum sesuai dengan cita-citanya.

Awalnya Bayu sempat terpukul karena tidak ada seorangpun yang mengingatkan Araska, bahkan Bayu sampai menemui Yessa mengingat gadis itu adalah pacar adiknya. Namun gadis itu mengatakan tidak mengenal pemuda bernama Araska dan lagi ia adalah kekasih Dion anggota Rollerking generasi sekarang.

Lambat laun Bayu harus menerima kenyataan jika Araska hanyalah mimpi baginya, tapi ia juga tidak ingin melupakan sosok adik yang hidup penuh penderitaan itu. Araska, nama itu akan selalu ada di hatinya.

Jam mata kuliahnya sudah selesai, Bayu memutuskan untuk pulang cepat karena rasa lelah di tubuhnya. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, karena Bayu sudah memutuskan untuk tidak mengendarai motor lagi setelah insiden kecelakaan yang membuatnya memimpikan sosok Araska tersebut.

Jalan terbilang sepi, sedikit kendaraan yang melaju di jalanan tersebut. Bayu menghentikan mobilnya saat melihat seorang pemuda yang mengenakan seragam SMA duduk sendiri pada kursi yang di halte tersebut, dan yang membuat Bayu tertarik adalah pemuda itu adalah seseorang yang mengingatkannya pada sosok adik khayalannya.

Bayu turun dari mobilnya, menghampiri Raska yang tengah beristirahat sambil menunggu bis yang berhenti di halte tersebut. Ia tengah menatap kosong pada jalanan saat seseorang duduk sampingnya, Raska merasa sedikit terganggu tapi memilih mengabaikannya.

Sementara Bayu terus memperhatikan pemuda di sampingnya, ia melihat sebuah cane (tongkat) berada di dekatnya. Muncul pertanyaan apa Raska tidak mengingat dirinya, karena Bayu berharap bukan hanya dirinya yang mengalami mimpi menyakitkan itu.

"Boleh gw tahu siapa nama Lo?" tanya Bayu, Raska akhirnya menoleh kearahnya.

"Raska Erlangga." singkat Raska.

Bayu tersenyum, ia menyandarkan punggungnya. Paling tidak pemuda bernama Raska itu tidak mengabaikan pertanyaannya.

"Nama Lo mirip sama adek gw, namanya Araska Gavino Wardhana. Araska dan Raska mirip banget kan?" kata Bayu yang tertawa garing padahal dalam hati ia tengah menahan rasa sesak.

Raska hanya diam, memilih kembali menatap jalanan. Tawa Bayu merendah, merasa kaku dengan situasinya saat ini.

Ia menatap wajah Raska, tatapan yang sama dengan adiknya. Begitu kosong dan hampa, ingin sekali ia memeluk tubuhnya.

"Nama gw Bayu, panggil aja bang Bayu. Btw Lo lagi nungguin bus buat pulang kan, gimana kalau gw anterin Lo sampai rumah." kata Bayu yang mendapat tatapan penuh curiga dari Raska.

"Jangan mikir aneh-aneh, gw bukan orang jahat kok. Anggap aja Lo udah ngobatin rasa kangen gw sama adek gw,  jadi Lo mau ya gw anterin." timpal Bayu yang mendadak merasa kikuk.

"Gratis kan?" tanya Raska, seketika Bayu mengangguk sambil tersenyum.

"Iya gratis kok, jadi Lo mau gw anterin?" kata Bayu menyakinkan.

ARASKA (Give Me Your Life) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang