CHAPTER 44

10.8K 1K 54
                                    


|Typo bertabaran|
|Slow update|
|Publish tanpa revisi|



Keesokan harinya, Raska pulang kerumahnya di antar oleh Widya dan suaminya. Raska sebenarnya malas kembali ke rumah yang seperti neraka baginya itu, tapi ia tidak punya pilihan karena meminta Widya memungutnya juga tidak mungkin.

Pungut, dikira ia anak kucing yang bisa dengan mudah di pungut oleh orang lain. Raska itu manusia beban, yang kerjaannya cuma rebahan mana ada yang mau mengadopsi anak seperti dia pikir Raska saat itu.

"Ini rumah kamu dek?" tanya Widya saat suami memberhentikan mobil yang membawa Raska didalamnya.

Wanita itu menatap takjub dengan betapa besar dan mewahnya rumah, ralat mansion keluarga Wardhana.

"Iya mbak, Aras tinggal di sini. Kalian ikut masuk ya, sekalian gendong Aras soalnya masih lemes?" ucap Raska, sedikit kurang ajar tapi Raska suka😥

Widya hanya tersenyum, begitu pula dengan Rizal yang sama sekali tidak keberatan menggendong tubuh Raska. Karena memang sangat ringan, jadi Rizal tidak akan kesulitan membawa Raska di punggungnya.

Pintu gerbang di buka saat melihat siapa yang ada di kursi penumpang mobil Rizal, pria paruh baya itu kembali menghentikan mobilnya kali ini tepat di pintu utama mansion tersebut.

Mereka berdua turun lebih dulu, kemudian Widya membuka pintu belakang mobil dan membantu Raska naik ke gendongan punggung Rizal.

Setelah menutup pintu mobil, Widya menekan bel di pintu besar tersebut. Saat pintu terbuka, seorang wanita yang tadinya menatap aneh langsung terlihat terkejut.

"Aras.." pekik wanita yang ternyata adalah Bianca.

Raska tidak menyahut, sepertinya ia sudah tidur di gendongan Rizal. Begitu cepat, tapi itulah adanya.

"Maaf, jadi benar itu rumahnya Aras. Bisa kita baringkan Aras dulu, kasian kalau dia tidur dengan posisi seperti itu." kata Widya, bukan karena Aras tapi ia kasihan pada suaminya jika berlama-lama menggendong Raska.

Bianca yang sudah sadar dari rasa terkejutnya langsung memberikan jalan pada Rizal untuk masuk kedalam mansion tersebut.

"Mereka siapa mah, dan Aras..?"

"Nanti saja bicaranya, kita bawa Aras ke kamarnya dulu." ujar Bianca memotong kalimat si sulung Gavriel.

Bianca menuntun Rizal untuk masuk kedalam lift, sedangkan Widya menunggu di bawah. Riel langsung mempersilahkan Widya duduk dan meminta maid membuatkan minuman.

Dari arah tangga, Vira dan Bayu turun menatap penuh tanya pada perempuan yang sepertinya seusia dengan kakak pertamanya itu duduk di ruang tamu.

Hanya Arion yang tidak ada dirumah karena ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan, tapi Arion sudah menyuruh orang-orangnya untuk mencari Raska.

Tidak lama kemudian Bianca datang dengan Rizal yang berjalan mengekor di belakangnya, mereka semua berkumpul di ruang tamu untuk meminta penjelasan sekarang mengucapkan terimakasih pada Widya dan Rizal.

"Sebenarnya apa yang terjadi apa Aras?" tanya Bianca.

"Sebenarnya kemarin kami tidak sengaja hampir menabrak tubuh Aras, karena tiba-tiba pingsan kami membawa Aras kerumah sakit." kata Widya.

ARASKA (Give Me Your Life) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang