CHAPTER: 6

25.5K 2.6K 97
                                    

WARNING
|Typo bertebaran|
|Hasil iseng|
|slow update|

Raska menghentikan acara makannya, perutnya sudah terasa penuh dan seperti ingin meledak. Yang lain juga sudah membersihkan bungkus nasi Padang mereka, dan tidak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi.

"Udah bel, kita balik kekelas dulu ya." ucap Falih yang sudah berdiri.

"Makasih untuk traktirannya ya, kalau bisa sering-sering deh." kata Michael sambil menampilkan cengirannya.

Raska hanya mengangguk menanggapi perkataan kakak kelasnya, sedang Yessa yang selesai membereskan wadah bekalnya berdiri dibantu oleh El.

"Yessa sama El juga mau balik kekelas ya Aras?" ucap Yessa yang sudah di gandeng oleh sahabatnya.

Sementara Kara dan Arlan masih duduk di atas tikar, mereka melihat Raska yang menghela nafasnya gusar.

"Kenapa Lo dek, kapok ya traktir temen-temen gw?" tanya Kara.

"Gak kok kak, Aras malahan seneng makan ramean." ucap Raska.

"Lalu kenapa kamu terlihat tidak senang sekarang?"

Kara langsung menoleh kearah Arlan setelah mendengar pemuda itu bertanya pada Aras, seperti sebuah keajaiban bagi Kara mendengar ketua gengnya bertanya dan seperti perduli pada orang lain. karena biasanya Arlan cuek, bahkan saat temannya baku hantam dengan anggota geng Rollerking sebagai ketua Arlan tidak perduli dan memilih asik dengan kegiatannya.

"Sepertinya penyakit Aras kambuh kak." lirih Raska.

"Penyakit Lo kambuh, emang punya penyakit apa terus parah gak?" ucap Kara khawatir, bukan pada keadaan Raska melainkan karena takut terjadi sesuatu pada ATM berjalannya itu.

"Penyakit NGANTUK kalau kekenyangan kak." kata Raska yang membuat Kara ingin menggeplak kepalanya namun urung karena takut mata pencariannya hilang.

Sementara Arlan yang sempat melongo langsung mendatarkan wajahnya, jawab yang diberikan Raska membuatnya tertarik dengan pemuda yang selalu mengajak Kara bertengkar tiap bertemu.

"Kalau ngantuk tidur aja di ruang UKS." kata Arlan yang dijawab gelengan oleh Raska.

"Terus Lo mau tidur disini gitu?" tanya Kara.

Kali ini Raska mengangguk, perutnya sangat kenyang membuat rasa kantuknya tidak bisa di tahannya lagi. Raska juga terlalu lemas untuk berjalan menuju ruang UKS yang letaknya cukup jauh, apalagi kembali kekelasnya yang berada di lantai 2 gedung sekolahnya.

"Kalau Lo tidur di sini nanti Lo bakal dapat masalah lagi, apalagi udah bel. Tuh anak OSIS songong pasti keliling nyari murid yang lagi bolos." ucap Kara sambil memainkan jari telunjuk di depan bibirnya.

"Biarin aja kak, Aras masih mau disini. Kalian mending kembali kekelas deh, Aras gak mau kalian nanti dapat surat cinta dari ketua geng rollerking itu." ucap Raska, bukan karena mengkhawatirkan kakak kelasnya. Tapi karena ia ingin mereka segera pergi agar Raska bisa segera tidur.

"Ya udah deh, gw sama Arlan balik kelas ya. Lo juga hati-hati disini, takutnya kejaring razia sama tuh anak OSIS." pamit Kara yang langsung pergi meninggalkan Raska diikuti oleh Arlan di belakangnya.

ARASKA (Give Me Your Life) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang