CHAPTER: 9

23.5K 2.4K 66
                                    

WARNING

|Typo bertabaran|
|Cerita iseng|
|Slow update|

Beberapa hari berlalu begitu saja, hari-hari yang dilalui oleh Araska juga terasa begitu biasa. Diacuhkan dan diperlakukan dingin oleh papa dan kedua abangnya sudah menjadi hal yang sangat biasa untuk Raska yang menempati tubuh Araska saat ini, walaupun mama dan adiknya bersikap lebih baik padanya.

Raska juga melakukan kegiatan monoton hariannya seperti bangun tidur-sarapan-sekolah-pulang sekolah -tidur sampai makan malam lalu tidur lagi sampai pagi dengan santainya. Jujur ia menikmati hidupnya yang sekarang, karena tidak ada lagi bekerja keras dari pagi-pagi buta hingga larut malam dengan upah yang selalu diambil paksa oleh ayah dan abang kembarnya.

Ya, di kehidupan lamanya Raska Erlangga memiliki saudara kembar yang usianya berbeda 10 menit bernama Rasya Erlangga. Papanya bernama Adriansyah dan bundanya Risa Rosmala yang meninggal saat Raska berusia 7 tahun akibat henti jantung. Penyebabnya adalah kelelahan setelah bekerja.

Risa adalah tulang punggung keluarganya setelah suaminya Adrian di pecat karena ketahuan melakukan korupsi di perusahaan tempatnya bekerja, hidup mereka yang pas-pasan menjadi semakin sulit. Risa sendiri bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran, office girls di sebuah perusahaan dan jika sedang libur bekerja ia akan berjualan kue di pasar. Perempuan itu tidak pernah beristirahat untuk memanjakan diri seperti perempuan lainnya, karena ia harus mencari sesuap nasi untuk anak-anaknya (kok nyesek ya, jadi ingat almarhum mama😭).

Hingga ia mulai merasa tubuhnya mudah lelah, Risa tidak memperdulikan itu dan tetap bekerja. Hingga suatu malam ia yang baru saja sampai dirumah setelah pulang bekerja merasakan sakit yang luar biasa didadanya. Tubuhnya ambruk di depan pintu setelah ia mengetuk pintu tersebut sebanyak 2 kali, salah satu anak kembar membuka pintu setelah mendengar benda jatuh. Alangkah terkejutnya saat anak itu melihat bundanya pingsan dengan hidung mengeluarkan darah dan tangan yang masih meremas dadanya.

Lalu dimana suami Risa, pria itu sedang bermain judi sambil meminum minuman keras di sebuah club malam. Kegiatan buruk itu menjadi kebiasaannya setiap hari, karena itu Raska kecil juga harus ikut membantu bundanya untuk mencari nafkah dengan berjualan koran dan mengumpulkan barang bekas untuk di jual. Kakak kembarnya tidak pernah ikut membantu karena fisiknya yang lebih lemah setelah menderita penyakit asma, lagipula dia lebih disayang papanya dari pada Raska.

Raska menjalani hidup kerasnya sedari kecil, bahkan dihari pemakaman bundanya ia harus langsung mencari uang untuk kebutuhan hidup keluarganya.

Ardian semakin tidak peduli kepadanya, bagi pria tersebut Raska adalah mesin penghasil uangnya. Rasya tidak pernah membantu adiknya saat Ardian memukulnya jika tidak membawa uang yang cukup untuknya, Rasya malah menambah rasa sakit Raska dengan memaki dan membullinya saat di sekolah.

Menginjak masa remajanya, Raska menjadi pribadi yang cuek dan tidak perduli pada sekitarnya. Tugasnya hanya mencari uang dan sekolah hanyalah suatu kewajiban. Menghindari semua masalah dengan orang sekitarnya, Raska akan berpura-pura tidak melihat atau menjauh saat melihat pertikaian atau tindakan bullying tanpa ada niatan membantu korban.

Semangat hidupnya telah lama mati, Raska seperti manusia tanpa jiwa. Boneka hidup yang tugasnya mencari uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi keinginan papa dan kakaknya. Mati mungkin adalah keinginannya, tapi bunuh diri tidak pernah menjadi pilihan hidupnya. Raska masih memiliki iman, ia tahu dosa dari bunuh diri tidak akan pernah bisa terhapus meskipun taubatan nasuha (kalau gak salah bunuh diri adalah salah satu dosa yang tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah setelah tindakan musyrik atau menyekutukan Allah).

ARASKA (Give Me Your Life) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang