"Kak Aras kenapa, kok di gendong?" tanya Vira.
"Aras sakit, seharian dirawat di klinik sekolah." ucap Askara, sedangkan Raska hanya diam karena nyaman dalam gendongan di punggung babunya.
"Kak Aras sakit, kenapa gak di bawa kerumah sakit?" pekik Vira terkejut.
"Tadi udah ditawarin, tapi Aras gak mau. Abang bawa Aras kekamar dulu ya." kata Askara yang masuk kedalam lift.
"Aras kenapa dek? Drama lagi ya biar di perhatiin sama mama papa?" kata Bayu sinis.
Vira terlihat kesal saat mendengar penuturan abang keduanya, sedangkan Riel kakak sulungnya terlihat menutup laptop yang ada dipangkuannya.
|Typo bertabaran|
|Cerita iseng|
|Slow update|"Abang Bayu kok ngomongnya kaya gitu, kalau kak Aras beneran sakit bagaimana? kenapa sih Abang benci banget sama kak Aras, dia kan juga adik kalian sama seperti adek?" ucap Vira sambil melipat tangannya didepan dada, merajuk sepertinya.
"Udah lah dek, kamu gak perlu perhatian sama si pembuat onar itu. Mungkin aja kan dia cuma pura-pura kaya dulu, abang tahu Aras tuh anaknya kaya gimana dek." tutur Bayu.
"Mata Lo buta ya sampai gak bisa bedain mana yang pura-pura sama dengan aslinya, Aras itu beneran sakit dan dia sama sekali gak butuh perhatian dari Lo. Gw Askara siap jagain dan jadi abangnya Aras kalau perlu, pantes aja dia nyoba bunuh diri pasti karena tinggal sama keluarga iblis modelan kalian." sarkas Askara yang keluar dari dalam lift, ia mendengar semua perkataan Bayu.
Pemuda itu tidak takut pada Bayu yang notabene lebih tua usianya, pikiran saat ini adalah kasihan pada Araska dan sekarang ia tahu kenapa dulu adik kelasnya itu selalu bersikap dingin dan mudah terpancing emosinya.
"Jaga ucapanmu, disini kamu bukan siapa-siapa jadi jangan asal berbicara tentang keluarga kami." Gavriel, si anak sulung akhirnya angkat bicara.
Bukannya merasa takut, Askara malah berkacak pinggang sambil menatap datar pada kakak sulung Araska.
"Iya, gw emang bukan siapa-siapa dirumah ini. Tapi gw udah anggap Aras tuh adik gw sendiri, jadi gw gak akan biarin kalian nyakitin dia lagi." kata Askara.
"Cih, pantas saja bocah itu bersikap liar dan nakal. Pasti karena berteman dengan orang yang tidak punya sopan santun seperti kamu." lanjut Riel.
"Bang Riel udah, kenapa kalian malah berantem kaya anak kecil sih." rajuk Vira sambil menghentakkan kakinya.
"Diem dek, jangan ikut campur." bentar Bayu pada Vira.
Mata gadis itu langsung berkaca-kaca, Bayu langsung memeluk adik bungsunya dan tentu saja membuat Askara malas untuk melihatnya.
"Dari pada nangis mending lo liat keadaan Aras, kalau bisa panggil dokter biar periksa kondisi dia. Sekalian buat buktiin si Aras sakitnya cuma pura-pura atau beneran, biar kalian puas." kata Askara.
"Kalau aja gw gak ada janji sama nyokap, pasti gw jagain tuh adek kalian. Tapi gw harus pulang sekarang, gw nitip Aras ya jangan kalian apa-apain tuh adek gw." timpalnya sambil pamit pada ketiga saudara Araska.
Vira akhirnya memanggil dokter untuk datang memeriksa keadaan kakaknya, gadis itu juga memberitahu kedua orangtuanya perihal kondisi Raska.
![](https://img.wattpad.com/cover/316636809-288-k26661.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASKA (Give Me Your Life) ✓
Teen FictionBUKAN BXB, BL, BROMANCE ATAU SEMACAMNYA, OK Genre: transmigrasi, family, slice of life, brothership, fiksi remaja, romance. Raska telah kehilangan rasa sakitnya. Sebanyak apapun orang lain melukainya, ia tidak pernah meringis kesakitan. Wajahnya sel...