WARNING|Typo bertabaran|
|Hasil iseng|
|Slow update|Raska turun dari taksi online, kaki mulai menapaki halaman depan sekolah. Terlihat sangat megah dan luas, apalagi gedung sekolahnya juga terlihat sangat artistik.
Raska menghela nafasnya, ia yang sedang berjalan di koridor sekolah terus menjadi pusat perhatian. Apa ada yang aneh padanya? Pikirnya sekarang.
Awalnya Raska merasa takjub dan bersemangat bersekolah di sekolah elit tersebut, namun lama-kelamaan ia merasa kesal.
"Sial, kenapa sekolah Segede gini gak ada eskalator atau liftnya sih. Cape banget gw, mana kelas gw ada di lantai atas. Terus ini koridor panjang bener, cape banget ya Allah." Raska terus menggerutu kesal.
Perkataan Raska masih bisa di dengar oleh beberapa siswa, mereka langsung menatap heran pada siswa yang lebih dari dua bulan absen itu.
Tidak ada yang tahu jika Araska dirawat dirumah sakit dan mengalami koma, karena orang tua Araska merahasiakan kenyataan tersebut. Alasannya tentu saja malu, mereka tidak ingin mendengar rumor anaknya depresi dan melakukan percobaan bunuh diri.
Apalagi keluarga Araska adalah keluarga yang cukup terpandang di kota tersebut, mana mungkin mereka membiarkan berita yang tidak baik tentang keluarganya.
Mereka juga menyekolahkan Araska di sekolah elit swasta agar lebih mudah menyuap pihak sekolah jika anak tersebut membuat masalah di sekolahnya, berbeda dengan Vira yang bersekolah di sekolah negeri yang paling bagus.
Balik ke Raska...
Raska mulai menaiki tangga menuju lantai dua sekolahnya, lagi-lagi ia menghela nafasnya. Raska bahkan terlihat bersusah payah menaiki satu persatu anak tangga tersebut, tangannya sampai berpegangan pada pembatas tangga.
"Kamu gak papa nak? Kalau sakit lebih baik istirahat di UKS saja." ucap pria dewasa yang terlihat tampan.
Raska menoleh, melihat orang pemilik suara lembut tersebut. Sepertinya pria tersebut adalah guru baru di sekolahnya, karena terakhir kali Raska sekolah sekitar 2 bulan yang lalu pria tersebut tidak ada diingatan yang di tinggalkan oleh Araska.
"Gak papa kok pak, terimakasih sudah perhatian sama saya." kata Raska dengan sopan.
"Bapak guru baru ya?" lanjut Raska.
"Ah iya, nama saya Rhiki Fauzi. Kamu bisa panggil bapak pak Rhiki atau pak Fauzi juga boleh." ucapnya sambil tersenyum.
"Oh, ya udah kalau gitu Aras pamit mau kekelas dulu ya pak." kata Raska yang melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.
Namum karena salah mendarat kakinya di anak tangga, tubuh Raska oleng karena kehilangan keseimbangannya. Dengan sigap pak Rhiki menangkap tubuh Raska sebelum terjatuh, kalau tidak mungkin ia akan kembali masuk rumah sakit.
"Bapak sudah bilang kan kalau kamu sakit lebih baik ke UKS saja." ucapnya dengan khawatir.
Raska membenarkan posisi berdirinya, salah satu alisnya naik. Ia menatap heran pada guru baru di hadapannya, kemudian Raska kembali menghela nafasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASKA (Give Me Your Life) ✓
Novela JuvenilBUKAN BXB, BL, BROMANCE ATAU SEMACAMNYA, OK Genre: transmigrasi, family, slice of life, brothership, fiksi remaja, romance. Raska telah kehilangan rasa sakitnya. Sebanyak apapun orang lain melukainya, ia tidak pernah meringis kesakitan. Wajahnya sel...