CHAPTER: 42

10.9K 1K 26
                                    

Yuk, minta bintangnya dulu dulu sebelum baca😆😆

Happy reading 😊😘






WARNING

|Typo bertabaran|
|Publish tanpa revisi|
|Slow update|

Arion tidak bisa fokus pada rapat penting di dalam kantornya, pikiran terus berkecamuk. Ia merasa bingung pada perasaannya sendiri, takut jika sudah melakukan kesalahan yang akan menghancurkan keluarganya.

Sampai rapat selesai, Arion masih nampak terdiam membuat Tyo yang sedari tadi menghandle rapat tersebut merasa jengah.

"Apa ada masalah yang membuat tuan berpikir keras seperti itu?" tanya Tyo, sekretaris pribadi Arion selama 20 tahun itu.

Arion tentu saja terkejut dengan pertanyaan sekertaris pribadinya itu, Arion menghela nafasnya.

"Sebenarnya bukan masalah yang besar, tapi anehnya membuatku kepikiran terus." ujar Arion.

"Ini mengenai Aras, putraku." lanjut Arion setelah diam beberapa saat.

Tyo nampak bingung, tapi jika mengenai anak ketiga mungkin ia bisa membantu bosnya. Karena semua masalah yang di buat Araska selalu dia yang menyelesaikannya.

"Tentang apa, apa tuan muda Araska kembali membuat masalah lagi?" ucap Tyo meminta penjelasan.

"Tidak, anak itu tidak membuat masalah apapun. Aku hanya bingung saja, padahal selama ini aku tidak pernah menjadi figur ayah yang baik untuknya. Apa Aras akan memaafkan semua perlakuan ku selama ini, karena aku merasa tidak suka saat Aras dekat dengan orang lain?" ucap Arion yang membuat Tyo menarik sudut bibirnya.

"Syukurlah tuan, sepertinya sekarang anda sudah menyadari betapa pentingnya tuan muda di hidup tuan. Walaupun saya sudah tahu perihal kebenaran tentang tuan muda, saya merasa senang jika tuan Arion bisa menerima tuan muda Aras sebagai anak sendiri." kata Tyo.

"Maksud kamu, apa ada hubungannya dengan rasa iri yang aku rasakan?"

"Tentu saja ada hubungannya tuan, jika anda tidak suka melihat tuan muda dekat dengan orang lain itu karena tuan menyayangi dan ingin berdekatan dengan tuan muda.

Saran saya, alangkah baiknya jika tuan meluangkan sedikit waktu untuk menikmati waktu bersama tuan muda Aras, misalnya seperti memancing atau bersepeda bersama. Karena saya biasanya seperti itu saat bersama anak saya di kampung halaman." jelas Tyo.

"Jadi maksudmu saya mulai menerima Aras dan harus menghabiskan waktu bersamanya?" tanya Arion yang mendapat anggukan mantap dari Tyo.

Mendengar penjelasan dari Tyo, Arion menatap lurus kedepan. Pria paruh baya itu kembali menghela nafasnya, sambil memikirkan rencananya bersama anak ketiganya.

Semua karena Arion melihat bagaimana kedekatan Raska dan Dean, apalagi melihat anak-anaknya yang lain merasa cemburu dengan kedekatan mereka berdua.

Mungkin sangat terlambat, saat Raska sudah tidak memerlukan perhatian keluarganya lagi. Meskipun kini tubuh Araska seperti menolak keinginan jiwa Raska, tapi pemuda itu tahu meskipun ia mendapatka semua kasih sayang keluarganya semuanya sudah terlambat.

Jiwa Araska sudah pergi atas keinginannya sendiri, memilih mati saat mengetahui kebenaran jika ia adalah anak yang tidak pernah di inginkan kehadirannya. Dan sekarang tubuh ringkih itu di isi oleh jiwa Raska Erlangga, pemuda yang hatinya sudah mati akibat kerasnya hidup yang dialaminya.

ARASKA (Give Me Your Life) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang