14. Dreaming

1.7K 231 63
                                    

"Sedang melihat apa?"

Taehyung bertanya ketika melihat sang kekasih tampak asik menatap gawai miliknya. Dia pun mendekat seraya membawa sekaleng soda yang diambilnya dari lemari pendingin. Berjalan menuju depan kursi makan dimana sang kekasih berada.

"Siaran anak-anak yang menggemaskan." Jawab Jennie singkat. Dia tak mengalihkan pandangan sedikitpun dari layar ponsel miliknya. Bahkan ketika memasukkan stroberry ke mulutpun perhatiannya tak teralihkan.

Lelaki itu pun ikut melihat apa yang menjadi fokus sang kekasih. Merasa penasaran dengan tayangan yang telah mengambil seluruh atensi Jennie darinya.

"Bukanlah bayi itu bernama Zen?" Ujar Taehyung ragu namun sanggup mengalihkan perhatian Jennie dari ponsel setelah menjeda video didepannya.

"Oppa tau?" Kata Jennie cukup terkejut.

"Ehmm, hanya pernah melihat potongan videonya sekilas di akun sosial mediaku." Jelas Taehyung ala kadarnya.

"Bukankah dia menggemaskan, Oppa?" Perempuan itu bertanya dengan antusias.

"Ku rasa semua anak kecil dimatamu itu menggemaskan."

"Oppa benar. Mereka memang seperti boneka beruang kecil yang lucu sekali. Ahh aku ingin sekali mencubit pipinya."

"Tidak boleh melakukan kekerasan, sayang. Itu namanya tindakan kriminal."

"Oppa ini bicara apa sih. Maksudku mencubit itu tidak seperti melukali. Aku hanya ingin memegang pipinya namun dengan rasa gemas."

"Seperti ini?"

Taehyung membawa kedua telapak tangannya pada pipi sang kekasih. Menekannya hingga bibir yang selalu membuatnya candu itu mengerucut lucu.

"Aww Oppa, hentikan!! Sakit!!" Ujar Jennie mengeluh kesal. Dia melepaskan tangan Taehyung dari pipinya dengan kasar.

"Padahal aku hanya memegang pipimu dengan gemas." Cicit lelaki yang menunjukkan tatapan tak berdosanya.

"Tidak!! Oppa melakukannya dengan tenaga yang kuat. Oppa tidak gemas!!"

"Astaga. Manusia mana yang tidak gemas melihat pipimu sayang,"

"Sudahlah. Lebih baik Oppa pergi saja. Lanjutkan bermain dengan Yoentan. Jangan menggangguku."

"Jangan marah, sayang. Aku hanya bercanda,"

"Jangan menyentuhku," Ucapnya dengan menepis tangan Taehyung yang berusaha merengkuh tubuhnya.

"Ya Tuhan, jangan melarangku seperti itu, sayang. Sungguh aku tidak bisa."

"Oppa yang menggangguku lebih dulu."

"Oke aku minta maaf. Aku hanya akan melihat. Janji tidak akan mengganggu."

"Awas saja. Aku tidak akan segan-segan mengusir Oppa dari apartemen Oppa sendiri jika Oppa tetap menggangguku." Peringat Jennie sunggung-sungguh. Tidak ada gertakan yang terlihat dari pancaran bola mata yang ditunjukkan. Melainkan sebuah tekad yang tak bisa diganggu gugat.

"Kejam sekali." Gumam lelaki itu merana.

Mereka pun menikmati sajian pertunjukkan tersebut. Pada episode kali ini, yang menjadi bintanh tamu untuk mengasuh Zen adalah sepasang kekasih yang cukup fenomenal pada masanya. Mereka bahkan begitu kompak meninggalkan agensi lama dan mencari agensi lain yang mau menerima keduanya.

Siapa lagi jika bukan Hyuna dan Dawn. Hubungan mereka cukup membuat banyak pasangan selebritis merasa iri sekaligus takjub. Bukan tanpa sebab, keduanya begitu berani mengambil keputusan untuk mengumumkan hubungan disaat karir keduanya tengah berada dipuncak. Berani mempertaruhkan semuanya demi cinta yang mereka miliki. Bukankah tidak sebarang orang bisa melakukan hal tersebut?

THEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang