7. Dream Night (I)

1.7K 202 46
                                    

"Kenapa Oppa bangun pagi sekali?" Tanya seorang wanita yang tampak lucu dengan wajah bangun tidurnya. Ia duduk di kursi meja makan dan memandang sang kekasih yang tampak sibuk dengan kegiatannya.

Sang lawan bicara pun berbalik. Apron yang melingkupi tubuhnya menjelaskan apa yang dia lakukan saat ini. Lelaki itu tersenyum sangat manis bahkan mengalahkan pancake madu yang selalu di dapatkan sang wanita ketika sarapan.

"Beristirahatlah beberapa lama lagi, Sayang. Kau perlu banyak istirahat disaat jadwal konser yang sangat padat."

Wanita itu menggelengkan kepala tak setuju.

"Tidak mau. Aku tidak bisa tidur kalau Oppa tidak ada disisi ku." Balasnya dengan memajukan bibir seperti seorang anak kecil yang tengah merajuk.

"Padahal kau yang sering meninggalkanku tidur sendirian disini."

"Tapi kan aku selalu berusaha pulang cepat dengan mengambil penerbangan paling awal setelah konser selesai, Oppa." Pungkasnya tidak terima dengan ucapan lelaki itu.

Memikirkan itu, membuat Taehyung otomatis menganggukkan kepala setuju. Dia pun mengakui bagaimana wanita nya selalu berusaha memangkas jarak yang ada diantara mereka.

"Kalau begitu Oppa jangan lagi berusaha menyalahkanku. Karena aku juga tidak bisa berjauhan dengan Oppa." Tegasnya yang membuat Taehyung menahan diri untuk tidak langsung menghampiri wanitanya.

Bagaimana tidak, ekspresi menggemaskan sang kekasih membuatnya ingin menggigit pipi tembam itu. Tapi tentu saja dia tidak akan melakukannya sekarang. Sebab, dia harus melanjutkan kegiatannya yang belum selesai.

"Baiklah, aku minta maaf karena sudah berkata seperti tadi. Mungkin lain kali akan lebih baik kalau aku mengikuti jadwal konsermu. Kedengarannya tidak terlalu buruk. Jadi kau tidak perlu menahan rindu seperti itu padaku." Ungkapnya lalu berbalik tanpa memperdulikan ekspresi sang kekasih yang melolot ke arahnya.

Taehyung kembali memotong beberapa bahan yang digunakannya untuk membuat sarapan bagi ini. Mulai dari bawang bombai, daging giling kaleng, serta kimchi. Setelah itu dia memastikan dengan menelisik pada semua bahan yang sudah dipersiapkan. Semuanya sudah lengkap. Sama seperti yang diajarkan ibu nya ketika dia berkunjung ke kediaman orangtua nya di Daegu tempo hari. Sekarang saatnya memanaskan minyak dan menumis bahan tersebut.

Hanya saja saat hendak menuangkan minyak pada wajan, tangannya terhenti akibat sesuatu yang tiba-tiba melilit di pinggangnya.

"Oppa mau memasak apa untuk sarapan?"

Dihembuskannya napas dalam sebelum menjawab. Lelaki itu tengah menahan diri untuk tidak hilang akal. Sebab dia tahu kalau kekasihnya sangat kelelahan setelah penerbangan yang membuatnya tiba subuh tadi.

"Nasi goreng kimchi,"

"Memangnya Oppa bisa? Bukankah masakan yang Oppa kuasai hanya omelet?"

"Karena kau mengataiku tempo hari, aku bertekad untuk belajar memasak." Balasnya setelah mengingat saat dimana Jennie yang mengatakan bahwa dia tidak pandai membuat apapun kecuali omelet. Sebab dia begitu kesal akibat ramen yang dibuatnya hampar tanpa ada rasa sama sekali.

"Begitukah? Seingatku Oppa bahkan tidak bisa menakar air untuk membuat ramen?"

Taehyung mengerang pelan. Bukan karena kesal, tapi karena tangan Jennie yang perlahan memberikan elusan pada perutnya. Seperti tengah mengabsen sobekan yang mulai dia miliki akibat kerajinan nya dalam berolahraga akhir-akhir ini.

"Bisakah kau tidak bergerak semakin ke bawah, Jenn? Kau tidak ingin membuatku melahapmu tanpa sarapan dulu kan?" Pungkasnya dalam yang membuat Jennie sontak menghentikan gerakan tangannya dan mendengus sebal.

THEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang