13. Wedding (I)

1.6K 228 59
                                    

Jennie mengerutkan kening ketika Taehyung meletakkan dua buah tiket pesawat diatas dadanya. Ya, perempuan itu saat ini tengah tidur di pangkuan sang kekasih seraya membaca buku kesukaannya.

Dia menutup buku tersebut. Lalu menatap Taehyung yang ada diatasnya.

"Oppa mau kemana?"

"Bukan aku. Tapi kita." Ujar Taehyung pelan membenarkan ucapan wanitanya. Jemarinya menyapu lembut surai wanitanya. Memberikan elusan menenangkan dan nyaman.

"Memangnya Oppa mau mengajakku kemana?"

"Jeju."

"Berkencan?"

"Bisa juga kalau kau mau. Tapi ada yang lebih penting dari itu."

"Tolong jangan bertele-tele,Oppa. Langsung ke intinya. Oppa membuatku bingung." Protes perempuan itu.

Jennie mendudukkan diri. Memutar tubuhnya agar sepenuhnya mengahadap pada lelaki meletakkan ponsel setelah memainkannya.

"Temanku akan menikah."

"Lalu?" Jennie bertanya sanksi. Dia masih tidak mengerti dengan apa yang dilakukan lelakinya.

"Ya kita berdua akan datang bersama."

Ajakan itu sontak saja ditolak Jennie mentah-mentah.

"Oppa sedang mabuk ya. Aku tidak mau. Bagaimana jika nanti akan menimbulkan berita?"

"Tenang saja. Hanya orang tertentu yang hadir. Lagian semua temanku kan sudah tau kalau kau adalah kekasihku."

"Tapi, Oppa--"

Jennie tak melanjutkan kalimatnya. Sebab Taehyung kini membawa tubuhnya untuk duduk dipangkuannya. Menarik wajah perempuan itu agar mendongak hingga Taehyung bisa mengagumi ciptaan Tuhan yang sangat indah itu.

"Mau ya." Bujuk Taehyung.

"Apa kau tidak kasihan kalau aku datang sendiri padahal teman-temanku yang lain bersama dengan pasangannya?" Lanjutnya.

Jennie tak langsung menjawab. Perempuan 27 tahun itu menimbang sebentar. Dan pada akhirnya helaan napas pasrah menunjukkan kalau dia tidak bisa menolak.

"Baiklah. Aku akan menemani Oppa." Putus Jennie.

Senyuman semanis madu terbit dari bibir Taehyung. Menunjukkan kebahagiaan dan kelegaan yang bercampur menjadi satu.

"Terimakasih, Baby." Ujar Taehyung sembari merengkuh tubuh mungil itu dalam pelukannya.

"Hmm, apa tidak masalah kalau kita berangkat bersama? Terkahir kali kita melakukannya, kita mendapatkan pemberitaan, Oppa." Pungkas Jennie mengacu pada berita kencannya dengan Taehyung yang juga dilakukan di Jeju tempo waktu.

"Tidak masalah. Kita bisa lebih berhati-hati. Aku juga sudah memilih maskapai yang bisa dipercaya dengan privasi penumpang."

"Syukurlah kalau begitu. Kapan kita akan berangkat?" Jennie bertanya disela rengkuhan Taehyung yang membuatnya bisa mendengar detak jantung Taehyung yang berirama indah.

"Besok pagi."

Mendengar jawaban itu tentu saja membuat Jennie terkejut. Bahkan perempuan itu sampai melepaskan rengkuhan Taehyung.

"Oppa jangan bercanda. Aku belum mengemas apapun. Aku juga belum menyiapkan baju untuk pergi ke perikahan. Kenapa mendadak sekali sih." Ujar Jennie yang kebingungan yang disertai panik.

Perempuan itu hendak beranjak pergi. Namun ditahan Taehyung untuk tetap disisinya.

"Santai saja. Lagian semua yang kau pakai pasti bagus." Ucapnya yang lalu mendapatkan pukulan pelan dari sang wanita.

THEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang