19.4 Holiday IV

1.1K 174 21
                                    

Ini adalah hari ketiga dimana menjadi hari terakhir mereka menghabiskan waktu liburan bersama. Malam ini mereka memutuskan untuk melakukan pesta barbeque. Itulah mengapa di halaman luar terlihat asap yang mengepul.

Semua orang berkumpul. Bercengkrama menikmati kebersamaan yang menenangkan dengan daging yang dipanggang oleh Taehyung.

Pemuda itu tampak sumringah ketika meletakkan daging terakhir pada piring besar. Menunjukkan bahwa sebelumnya pemuda itu merasa tersiksa. Dan akhirnya dia bisa terbebas dari kesialan itu. Dia pun kembali ke tempat duduknya. Persis sekali disamping sang wanita.

Taehyung tak langsung mengambil potongan daging. Dia lebih memilih menyeruput wine merah yang sudah mengisi gelasnya sejak dia memanggang daging.

Rasa manis yang lembut bergerak menyusuri tenggorokannya. Tingkat penawar nya pada alkohol memang tidak begitu tinggi, maka dari itu dia tidak meminum banyak. Sungguh Taehyung yang mabuk bukanlah hal layak untuk dilihat.

"Kenapa?"

"Oppa tidak makan?"

Taehyung tidak menjawab. Namun secara tiba-tiba lelaki itu menarik kursi Jennie agar mendekat. Tentu saja perempuan itu terkejut. Terlihat dari matanya yang terbelalak.

Taehyung mencondongkan wajah. Lalu berbisik tepat ditelinga perempuan itu. "Suapi aku."

Mulut Taehyung yang terbuka membuat Jennie mau tak mau menuruti permintaannya. Dia menatap sekeliling. Beruntung tidak ada yang memperhatikan mereka.

Dengan cekatan Jennie mengambil daging yang sudah dipanggang oleh Taehyung. Membungkusnya dengan selada yang dia isi dengan potongan bawang putih dan kimchi lalu disodorkan ke Taehyung.

"Terimakasih, Sayang." Ucap Taehyung senang dengan mulut yang penuh.

"Gunakan tanganmu sendiri, Oppa." Balas Jennie yang sedikit jengkel. Dia pun memilih untuk mengabaikan tatapan protes Taehyung.

Hanya saja Taehyung bukanlah sosok yang mudah menyerah. Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian sang wanita.

Tangannya bergerak. Memberikan gesekan yang begitu lembut di paha sang wanita. Jennie tersentak oleh sentuhan tersebut. Namun dia menahan diri agar tidak terlihat mencurigakan didepan semua orang.

Dengan cepat Jennie menepis tangan Taehyung ity hingga terlepas. Lalu menatap lelaki yang terlihat tak berdosa itu dengan sorot tajam.

"Jangan macam-macam denganku, Kim Taehyung." Geram Jennie pelan dengan mendekatkan diri ke arah lelaki itu.

Taehyung tersenyum tipis. Namun dia terlihat masih belum begitu puas menyulut sang kekasih. Jadi ketika wanita itu hendak menarik diri, Taehyung menahan dan berbisik dengan suara barintonnya.

"Aku menantangmu, Jennie Kim."

Jennie terusik. Dia tak suka dengan sikap Taehyung yang meremehkannya. Dalam hati dia bertekad untuk menunjukkan pada lelaki itu untuk tidak bermain-main dengannya.

Jennie memperhatikan sekitar. Mengamati seksama orang-orang yang nampaknya tengah sibuk masing-masing sebelum melancarkan aksinya.

Dia membalas Taehyung. Ya, kini tangannya bergerak di paha Taehyung yang menegang. Jennie menyeringai tipis. Dia terus bergerak hingga mencapai pangkal paha lelaki itu.

Jennie mendengar erangan rendah Taehyung. Perempuan itu melirik sekilas. Wajah Taehyung tampak mengeras. Kedua telapak tangannya yang ada di paha terkepal kuat.

"Sial. Bisakah kau berhenti, Jenn?" Berang Taehyung yang tak di indahkan Jennie. Dia semakin tak peduli. Gerakannya menjadi lebih menggoda.

Taehyung sudah tak tahan. Dia menunduk. Menutup matanya pelan ketika jemari Jennie dengan tidak sopan terus menggodanya. Nafasnya tidak beraturan. Hingga ketika sudah mencapai batas pertahanan, lelaki itu tiba-tiba berdiri dan membuat semua perhatian tertuju padanya.

"Ada apa?" Namjoon bertanya saat melihat pergerakan Taehyung yang cukup mendadak itu.

Taehyung berdehem pelan. Membenarkan suaranya sebelum menjawab. "Aku--aku mau--" Taehyung terlihat kebingungan untuk mencari alasan. Dia melirik Jennie yang tersenyum remeh. Dalang yang sudah berani menyalakan hasratnya. Sialan.

"Oppa duduk saja. Biar aku yang mengambil cola nya." Sela Jennie lalu menarik Taehyung agar kembali di tempatnya. Membiarkan lelaki itu tersiksa dengan miliknya yang sudah pasti ingin memberontak.

Jennie beranjak pergi dengan tawa yang tertahan. Sedangkan Taehyung menatap punggung mungil yang menjauh itu dengan sumpah serapah. Sungguh dia bersumpah akan membuat Jennie untuk membayar atas apa yang sudah perempuan itu lakukan.

"Ahh, aku lupa harus mengisi baterai ponselku." Ucap Taehyung asal yang langsung beranjak pergi.

Dia mengikuti Jennie yang saat ini berada didapur. Taehyung mengamati Jennie yang sedang menutup pintu lemari pendingin setelah mengambil botol cola.

"Aku tidak menyangka kau akan melakukan itu." Pungkas Taehyung yang membuat Jennie terperanjak.

Perempuan itu berbalik sembari memegang dadanya. "Oppa mengagetkanku."

Taehyung tak memperdulikan kekesalan Jennie. Lelaki itu mendekat dengan sorot matanya yang seperti ingin menguliti sang wanita.

"Apa yang mau Oppa lakukan?" Tanya Jennie yang waspada. Dia mengambil langkah mundur. Hanya saja hal itu tak berarti ketika punggungnya sudah menyentuh lemari pendingin.

Taehyung menyeringai melihat itu. Jennie terjebak. Tidak bisa pergi kemanapun setelah memenjarakan perempuan itu dengan kedua tangannya yang berada diantara sisi tubuh.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang sudah kau lakukan, Jenn?"

"Aku--aku hanya bercanda."

"Tapi bukankah bercandamu keterlaluan?"

Tatapan intimidasi Taehyung seketika membuat Jennie merasa tak berdaya. Jika seperti ini dialah yang kalah.

Jennie menelan ludah sebelum menjawab. "Aku hanya membalas apa yang Oppa lakukan padaku."

"Kau harus dihukum atas perbuatanmu, Jenn."

Tbc.

***

Hai, this is me Kimmie.

I wanna say that my mental stage actually unstable. I'm tired. I lost. I dont have any desire and reason to do anything anymore. My life been so difficult day by day. I dont know what to do. Should I be laught, cry, or scream.

I know its unappropiate to say this here, but I want to let you guys know that maybe I'll take a rest for a while. I cant consentrate. My brain been so full till I can't handle it.

This is too hard for me. Even sometimes writing is my way to forget, but this time it doesnt work.

I'm sorry. This is the last update for me before I take a rest for a moment.

Thanks for your support guys. Specially for all your left comments thats always success made me smile.

I'll update the rest on karyakarsa. See you there.. I hope my self will be fine and we can meet again asap.

Kimmie 🍒

THEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang