20. Nail Art

1.2K 188 10
                                    


"Eh, ada apa?" Tanya Taehyung dengan keterkejutannya. Namun meski begitu dia tetap mengikuti langkah dari sang kekasih.

Lelaki itu baru saja keluar dari kamar untuk pergi ke dapur, akan tetapi ditengah-tengah niatnya itu tiba-tiba Jennie menarik dirinya.

"Oppa ikut saja." Jawab Jennie singkat. Setelahnya dia mendudukkan tubuh besar Taehyung pada sofa yang berada didepan televisi.

"Berikan tangan, Oppa." Perintah Jennie yang saat ini duduk berhadapan dengan dirinya. Dia menepuk paha kecil yang berbanding terbalik dengan milik Taehyung. Memberikan sinyal pada Taehyung dimana lelaki itu harus meletakkan tangannya.

Lagi-lagi Taehyung kebingungan. Meski begitu dia tetap memberikan apa yang diminta oleh Jennie.

"Kau mau melakukan apa dengan tanganku? Bukankah kau mengatakan sudah lelah karena kegiatan kita semalam? Apa kau berubah pikiran sekarang?" Tanya Taehyung yang keheranan. Namun dia mendesis ketika Jennie memukul lengannya.

"Pikiran Oppa benar-benar kotor ya. Sudah, jangan banyak tanya. Aku akan membuat tangan Oppa menjadi cantik. Jadi Oppa jangan protes dan diam saja" Pungkas Jennie lalu memegang salah satu tangan kekar sang lelaki.

"Eh tapi--" Taehyung yang hendak menarik tangannya tampak ragu. Sebab sorot tajam yang diberikan Jennie membuatnya tak berkutik. Alhasil dia pun pasrah dan menyerahkan tangannya untuk menjadi ladang bermain wanitanya.

"Baiklah. Lakukan apapun yang kau inginkan." Pasrah Taehyung dan seketika membuat bibir Jennie merekah ruah.

"Ku pastikan Oppa tidak akan menyesal." Ujar Jennie dengan penuh penekanan.

Taehyung memindai meja kaca yang ada didepannya. Beberapa banyak peralatan yang Taehyung pun tak begitu disukainya. Namun yang pasti hal itu bertolak belakang dengan Jennie yang sangat menggilai hal-hal lucu dan indah.

Dalam hening, Taehyung memperhatikan bagaimana keseriusan yang ditunjukkan kekasihnya itu. Seolah apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang begitu genting hingga mengerahkan seluruh fokus hanya pada satu kuku.

Ya, Jennie saat ini sedang melakukan nail art. Sesuatu yang tidak terpikirkan untuk Taehyung lakukan sebelumnya. Namun apa boleh buat, karena ketika Jennie ingin, dia pun akan membiarkannya.

"Apa yang kau oleskan pada kuku ku, Jenn?" Tanya Taehyung penasaran pada benda kecil yang memiliki bulu-bulu pendek diujungnya.

"Ini hanya kutek Oppa. Dan ini tidak berwarna. Hanya akan membuat kuku Oppa terlihat lebih mengkilap dan sehat." Jelas Jennie yang kembali melanjutkan kegiatannya setelah sebelumnya tertunda karena harus membalas Taehyung.

Lelaki itu mengangguk-anggukkan kepala mengerti. Dia bersyukur karena setidaknya kukunya tidak berubah menjadi warna-warni.

Namun saat Jennie menempelkan sesuatu yang kecil berwarna merah, dia pun kembali bertanya. "Untuk apa kau menaruh merah-merah ini, Sayang?"

"Tentu saja untuk membuatnya semakin cantik, Oppa."

"Ehm...tapi tolong, jangan membuatnya berlebihan ya," Pinta Taehyung dengan cemas.

"Jadi Oppa tidak mau?"

"Bu--bukan begitu, Sayang. Ahh sudahlah, ku percayakan padamu saja kalau begitu. Kau pasti tau mana yang terbaik untukku. Kau kan selalu seperti itu," Pasrah Taehyung yang menyerah untuk mempertahankan kukunya untuk tetap perjaka.

Satu per satu Jennie menyelesaikan dengan sangat teliti. Setelah mengoles cat kuku transparan, dia menempelkan beberapa stiker lucu namun tidak terlihat berlebihan. Tidak ada satu pun yang berantakan. Menunjukkan bagaimana keluwesan dan seberapa banyak Jennie melakukan hal tersebut sebelumnya.

"Wah aku tidak tau kalau kau ternyata sudah sangat ahli." Pungkas Taehyung seraya mengagumi hasil pekerjaan sang kekasih.

Jennie yang mendapatkan pujian tersebut tentu saja merasa diatas angin. Dia tersenyum lebar seraya menegakkan pundaknya.

"Tentu saja. Aku juga sering melakukannya untuk orang lain. Ku rasa itu yang membuat kemampuanku semakin baik." Sombong Jennie.

"Tunggu. Orang lain? Kau juga melakukan ini untuk laki-laki lain?" Tampak mimik muka Taehyung yang berubah. Lelaki itu menunjukkan perasaan tak sukanya dengan begitu jelas.

Jennie yang melihat itu pun menangkup tangan Taehyung dan mengelusnya pelan. Namun senyumnya terlihat begitu mengejek bagi Taehyung.

"Oppa cemburu ya?" Tanya Jennie dengan nada mengolok.

Taehyung merotasikan bola matanya kasar. "Hah, cemburu? Apa itu? Jenis makanan?"

Tentu saja Jennie terbahak. Perempuan itu tampak puas dengan reaksi jengkel yang ditunjukkan oleh Taehyung. Dia mengelap sudut mata yang berair karena tawa tadi.

"Oppa ternyata cemburu."

"Tidak. Siapa bilang?"

"Wajah Oppa mengatakan semuanya."

"Sial. Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku sendiri didepanmu."

"Tenang, Oppa. Sejauh ini hanya Oppa laki-laki yang aku hias kukunya. Selebihnya aku melakukan dengan para staff."

"Yang benar?"

"Tentu saja."

"Kau tidak berbohongkan?"

"Untuk apa aku melakukannya?"

"Bagus. Dan ku peringatkan, kau lebih baik tidak melakukannya pada laki-laki lain selain aku."

"Oppa sangat menggemaskan ketika merajuk."

Jennie berpindah tempat. Dia duduk dipangkuan Taehyung dengan menggantungkan lengan pada leher pemuda itu.

"Apa Oppa menyukai hasilnya?"

Taehyung yang sebelumnya merajuk sepertinya tidak bisa jika terus mempertahankan keinginannya itu. Sebab wajah cantik Jennie yang berada didepannya menguapkan segala kejengkelan yang dia rasakan sebelumnya. Hanya melihat sorot kucing Jennie membuat Taehyung luluh seketika.

"Untukku yang sebelumnya tidak tertarik dengan hal-hal seperti ini, ku rasa aku menyukainya."

"Ahh...senangnya mendengar Oppa menyukainya." Ucap Jennie lega.

Taehyung memajukan kepala. Lalu menggesekkan hidung di pipi Jennie.

"Sepertinya aku harus memamerkan hasil karya kekasihku ini."

"Oppa berlebihan. Ini kan hanya hiasan kuku biasa." Tukas Jennie seraya sedikit menarik wajahnya.

"Apapun itu jika tentang dirimu, aku akan dengan sangat bangga memamerkannya pada dunia."

Mendapatkan perkataan seperti itu membuat wajah Jennie memanas. Pipinya menampilkan semburat merah seperti buah persik yang menyegarkan.

"Oppa membuatku ingin menciummu saja." Kata Jennie yang tentu saja tidak akan pernah mendapat penolakan dari sang lawan bicara.

"Aku akan dengan senang hati menerimanya, Sayang." Balas Taehyung yang setelahnya melumat bibir Jennie terlebih dahulu.

***

Hai guys this is kimmie
Thanks for your consideration. I've took enough time to rest. And I am back stronger. Wait for my other stories.

Read the full chapter on karya karsa. See you there.

Luvv❣️❣️

THEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang