9.1 Photo (2)

322 18 3
                                    

Sudah beberapa pasang pakaian yang dikenakan Taehyung. Dan sekarang adalah pakaian terakhir yang harus dia pakai untuk pemotretan. Dan akhirnya Jennie bisa bernapas lega ketika kekasihnya itu mengenakan sesuatu yang menutupi tubuhnya dengan baik. Sebuah knitted sweater dengan corak bendera amerika serta bawahan yang nyaman. 

Jennie sempat bersungut-sungut ketika Taehyung melepas atasannya hingga benar-benar bertelanjang dada. Untung saja dengan sigap lelaki itu meyakinkan bahwa fotografer hanya akan mengambil gambar dari bagian leher ke atas saja. Jika tidak, sudah pasti Jennie akan membalikkan sesuatu yang ada disana. 

Kini Jennie tengah memainkan ponselnya seraya menunggu Taehyung selesai dengan rambutnya. Wanita itu sesekali mengambil foto serta video sang kekasih. Dia melakukannya karena sudah bosan menyelusuri sosial media. Membaca komentar di akun miliknya yang banyak dari mereka melontarkan kalimat-kalimat kebencian. Namun orang-orang yang mencintainya jauh lebih banyak, jadi Jennie tidak mempedulikan segerombolan manusia yang sukanya memberikan sakit pada orang lain itu.

"Bagaimana, Yoebo? Apa kau suka?" Tanya Taehyung yang tengah memainkan surainya setelah hair-stylis menatanya. 

Sang lawan bicara yang beberapa saat lalu sedang melamun seraya mengambil video lelaki itu, mengerjabkan mata. Dan setelah kesadarannya kembali dia memukul pundak kekasihnya hingga sang empunya mengeluh kesakitan. 

"Oppa ini berbicara apa sih," Protesnya pada sang lelaki. 

Sedangkan Taehyung yang tak merasa ada yang aneh menoleh pada sang pelaku seraya mengelus pundaknya yang masih terasa panas akibat pukulan kekasihnya itu. 

"Kau ini kenapa memukulku? Aku salah apa?" Raut wajahnya menunjukkan kalau dia adalah korban penganiayaan. Sedangkan Jennie hanya merotasikan mata.

"Jangan memanggilku dengan panggilan itu lagi." Jelas wanita itu singkat lalu memilih berbalik untuk duduk di sofa. 

"Memangnya kenapa? Tidak ada yang salah dengan panggilan itu. Aku malah sangat menyukainya."

"Tapi aku yang malu,Oppa."

"Kenapa harus malu? Bukankah pada akhirnya kau akan menjadi istriku? Jadi memanggilmu dengan yoebo tidak ada salahnya. Bukankah begitu, noona?"

Taehyung bertanya pada wanita yang merapikan rambutnya tadi, Sedangkan wanita yang seperti diberikan bom oleh Taehyung itu menggelengkan kepalanya tegas. 

"Tidak tau. Jangan menarikku pada pertengkaran kalian. Kepalaku ikut pusing nanti." 

"Ahh,noona. Ku kira selama ini kau berada dipihakku." Kata Taehyung dengan nada dibuat-buat seperti seseorang yang sedang terluka. 

"Urusi saja urusanmu sendiri. Kalau sudah selesai, cepatlah kembali," Ujar wanita yang kini beranjak pergi meninggalkan dua insan itu sendiri. 

"Kenapa Oppa percaya sekali kalau aku akan menjadi istrimu?" Kata Jennie ketika hanya ada mereka berdua.

"Kenapa? Kau tidak mau?" Kini raut wajah itu berganti serius. Jika membahas tentang hubungan Taehyung tidak akan pernah bermain-main. Terlebih jika itu dengan Jennie. Wanita yang sudah menjadi separuh dirinya. Intonasi suaranya saat ini menjadi tegas. 

"Tentu saja aku mau. Tapi maksudku kita tidak tau apa yang akan terjadi dimasa depan kan, Oppa," Cicit Jennie dengan nyali yang menciut. Dia pun meruntuki kalimat yang dia lontarkan sebelumnya. 

"Lalu kenapa kau mengatakan seperti itu? Kau berencana meninggalkanku dimasa depan?"

"Bukan begitu,Oppa. Ahh sudahlah terserah Oppa saja mau memanggilku seperti apa. Aku tidak peduli lagi." Putus wanita itu frustasi dengan intimidasi yang diberikan Taehyung. Dan akhirnya Jennie memilih menyerah dan membiarkan Taehyung melakukan sesukanya. 

THEIRSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang