Pahatan hidup bak dewa yang berada di depan kaca itu tampak begitu mengagumkan. Dari sisi manapun tak ada cela yang mampu menggoyahkan keindahan tersebut. Bahkan jantung wanita yang sudah sering merias wajah tampan para artis masih tetap berdegup kencang. Mungkin karena keelokan rupa lelaki yang satu ini memiliki daya yang lebih dari artis yang sudah dia rias sebelumnya.
"Sudah selesai," Pungkas wanita yang sedari tadi mencoba menguasai diri tentang detak jantungnya agar tetap berfungsi dengan baik. Beruntung konsep pemotretan kali ini tidak memiliki tuntutan yang berlebihan, sehingga dapat selesai dengan lebih cepat.
Lelaki yang sebelumnya menutup mata karena sedikit mengantuk akibat jadwal yang mulai padat itu perlahan membuka mata.
Dia ber-oh ria ketika melihat pada cermin wajahnya yang telah selesai.
"Terimakasih," Ujarnya seperti biasa pada siapapun yang sudah bekerja keras untuknya.
"Stylis menitipkan ini. Dia sedang mengambil beberapa pakaian yang tertinggal untuk dikenakan pada pemotretan nanti."
Taehyung menatap pada gantungan pakaian yang dibawa sang manager. Sebuah celana berbahan jeans serta jaket dengan bahan yang sama.
Dia tersenyum sekilas. Mengingat bahwa impiannya untuk berkolaborasi dengan merek pakaian yang dia impikan akhirnya terwujud. Terlebih creative director dari merek tersebut adalah seseorang yang dia idolakan. Siapa lagi kalau bukan Hedi Slimane.
"Kau ingin aku membantumu mengganti baju?" Tawar sang manager namun dibalas dengen gelengan oleh Taehyung.
"Aku bisa sendiri, Hyung."
Lelaki yang telah mengurus setiap urusan Taehyung itu mengangguk. Dia beranjak menuju ke tempat ganti, namun Taehyung menghentikannya.
"Biar ku bawa sendiri. Hyung istirahat saja."
"Tidak apa Tae. Ini kan memang pekerjaanku."
Lagi-lagi Taehyung menggelengkan kepala. Menjadi manager untuk dirinya bukanlah pekerjaan yang mudah. Taehyung tahu itu. Banyak jadwal yang harus dilakukan. Terlebih sikapnya yang terkadang sulit dikendalikan dan terkesan seperti bocah cukup membuat sang manager kewalahan hampir setiap saat.
"Hyung sudah bekerja keras dengan mengurusku sejak pagi. Sekarang Hyung setidaknya harus beristirahat sedikit."
Sang manager pun menurut. Dia tahu, tak ada gunanya berdebat dengan Taehyung. Maka yang manager lakukan setelahnya adalah memberikan pakaian pada Taehyung yang sudah menjulurkan tangannya.
***
Jennie terlihat begitu antusias saat menuju sebuah tempat setelah menyapa beberapa staff tadi. Dia sungguh tidak sabar untuk mengejutkan sang kekasih dengan kehadirannya yang tiba-tiba ini.
Taehyung pasti terkejut, sebab sebelumnya Jennie mengatakan memiliki jadwal pada lelaki itu. Sungguh Jennie tidak sabar melihat reaksi yang diberikan sang kekasih nanti.
Kini Jennie sudah berada tepat didepan ruangan yang sudah pasti Taehyung berada disana. Wanita itu menarik napas dalam lalu menghembuskan secara perlahan. Mencoba menetralkan debaran jantungnya yang nerd ship kencan karena kegembiraan yang bersemangat.
Setelah berhasil mengendalikan diri, dia pun membuka pintu tersebut lalu berteriak.
"Kejutan!!"
Jennie berteriak dengan semangatnya. Namun saat melihat dua orang yang menatapnya bingung disitulah dia merasa malu. Bukan karena apa, tapi ketidakadaan Taehyung membuatnya seperti orang aneh yang tiba-tiba berteriak ditengah keheningan.
Wajahnya sekarang memerah. Akibat panas yang menjalar karena rasa malu yang dia dapatkan.
"Maaf, ku kira Taehyung Oppa ada disini."