Craziest Thing - 10

1.1K 140 155
                                        

🎶🎶

"Mataku masih ingin bertatap. Hatiku masih ingin berharap. Begitupula tubuhku yang masih ingin menetap. Untuk menyambutnya yang datang secara hangat. "

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terusik.

Dering ponsel yang tergeletak di atas meja itu kembali berbunyi. Suaranya cukup kencang hingga berhasil membangunkan Junmyeon dari tidur lelapnya.

Terusik. Sangat.

Junmyeon berdecak kesal di sana. Mencoba untuk membuka matanya dan mengerjap pelan ketika cahaya lampu mengusik penglihatan. Dan setelahnya, dering ponsel itu berhenti. Membuat Junmyeon mendengus, menghembuskan nafasnya kasar. Kemudian kembali memejam. Masa bodoh dengan penelepon di sana. Junmyeon masih cukup penat rasanya. Dia masih butuh istirahat dan menyegarkan pikirannya. Pun dengan kantuk yang masih terus menggelayuti. Pria itu kembali menyamankan posisinya. Lebih menarik selimut untuk menutupi tubuh dengan baik karena suhu yang terasa sangat dingin.

Lalu, ketika dia kembali merengkuh sesuatu di hadapannya dengan erat, Junmyeon tersadar seketika. Matanya kembali terbuka.

Menatap ke hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap ke hadapannya. Dalam diam. Joohyun masih terlelap begitu pulas sekarang. Tampak tidak terganggu sedikitpun. Terlelap dengan tangan yang masih melingkari pinggang Junmyeon. Terlelap dengan damainya. Cukup membuat Junmyeon menggerutu dalam hati begitu logika dan perasaannya tidak sejalan. Sekelebat, kembali teringat ucap kata Joohyun dalam mobil beberapa jam lalu. Ucap kata yang jujur sangat mengganggu pemikirannya. Sampai sekarang. Ucap kata yang terasa sangat amat menyudutkannya. Padahal, seharusnya dia tidak perlu pusing-pusing memikirkan perkataan Joohyun tadi. Seharusnya rasa bersalah itu tidak muncul setelah mendengar ucapan-ucapan lirih Joohyun tadi.

Karena Junmyeon tidak merasa salah sedikitpun akan sikapnya pada wanita itu.

Semua terbentuk secara wajar akibat ketidakpercayaannya terhadap segala hal yang terjadi dan menimpanya secara tiba-tiba. Dimulai dari malam itu, kemudian dia lalui dengan pemikiran yang kacau, rasa bersalahnya pada Daehyun dan hubungan mereka, sampai saat dimana dirinya mengetahui kehamilan wanita itu, hingga akhirnya mereka menikah, secara terpaksa. Semua juga tidak mudah bagi Junmyeon. Sangat. Semua tidak mudah untuk dia jalani di tengah hatinya yang terus terpaku pada Daehyun.

ErlebnisseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang