His Weakness - 15

1K 126 83
                                    

🎶🎶

"Secara tidak sadar hal itu terus mengusikku. Tanpa ketenangan yang datang, semua menjadi kacau. "

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu sungguhan ingin bertunangan dengan Daehyun, Junmyeon? "

Semula hendak masuk ke dalam mobil untuk pulang dari rumah Daehyun, Junmyeon mendadak mengurungkan niatnya. Berbalik kemudian, mendapati Daniel yang berdiri penuh angkuh tepat di belakang. Sebuah ekspresi yang baru pernah pria itu tunjukkan padanya dan ini, membuat Junmyeon bingung. Sebelah alisnya terangkat, dengan tatapan penuh antisipasi pertanda dirinya cukup merasa terganggu dengan kehadirannya sekarang.

Ada yang berbeda dari sahabat kekasihnya itu. Tapi Junmyeon, tidak ingin memperdulikannya. Dia hanya kembali menutup pintu, kemudian berdiri bersandar pada mobil dengan tangan terlipat di dada.

"Kenapa? " Matanya memicing. Menemukan Daniel yang kini menatapnya serius. "Bukannya kamu dengar sendiri tadi di ruang makan? Aku. Serius untuk hal itu. " lanjutnya lagi. Penuh penekanan.

"Kamu yakin dengan keputusanmu? "

Junmyeon semakin bingung. Dalam hati, dia merutuki pria di hadapannya ini dengan penuh kesal. "Seratus persen yakin. Apa yang harus membuatku tidak yakin? "

"Bagaimana dengan Joohyun? " tanyanya kemudian. Penuh keseriusan dalam aksennya. Menunggu jawaban pasti dari Junmyeon ketika dengan jelas dia melihat pria itu cukup terkejut seketika. Tapi, sedetik kemudian berusaha untuk tetap terlihat biasa saja. "Bagaimana dengan dia? Atau mungkin..., perasaan dan hubunganmu dengannya? Sebagai seorang pria, aku yakin dengan pasti bahwa kamu menaruh perhatian pada Joohyun. Tanpa perduli alasanmu mengenai hal ini, tapi dapat aku lihat bahwa dia cukup menarik untukmu akhir-akhir ini. Iya kan? "

"Dan sekarang, dengan mengejutkannya kamu datang ke rumah Daehyun kemudian berkata akan mempertunangkan sahabatku itu. What's a funny, Kim Junmyeon? " Daniel menuntaskan kalimatnya dengan ledekan yang terdengar begitu mencolok. Terkekeh dan menggeleng pelan begitu menangkap raut kesal Junmyeon yang mulai terlihat perlahan.

"Jangan bersikap seperti kamu tau segalanya. Memang siapa kamu yang berhak menginterogasiku seperti ini? Seharusnya kamu tau batasan, Kang Daniel. Kamu hanya seorang sahabat yang tidak punya hak un- "

"Aku menyayangi Daehyun seperti adikku sendiri. Tidak perduli bagaimana dia mencintaimu. Yang jelas, aku tau kamu memiliki peluang untuk menyakitinya. Kamu terlihat menyukai Joohyun. Terlepas dari projek apapun yang akan menjadi alasanmu kenapa selalu berdekatan dengannya akhir-akhir ini. Jelas saja aku tidak setuju dengan rencanamu tadi. Karena kalau semua dugaanku benar, maka itu akan semakin menyakiti Daehyun yang sudah mengharapkan bahwa perasaanmu secara utuh hanya untuknya seorang setelah pertunangan itu terlaksana. "

ErlebnisseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang