WARNING! 🔞
Cerita ini hanya fiksi dan mengandung beberapa adegan yang tidak pantas untuk ditiru. Bijaklah dalam membaca.
---
Bae Joohyun, dan Kim Junmyeon, adalah dua manusia yang memiliki perbedaan jauh dari segala aspek kehidupan mereka.
Bae Jo...
- Dalam ratapan penyesalan dan kerinduan yang tidak berujung, semua terasa jelas sekarang. Bae Joohyun. Wanita yang semula dia benci dan tidak teranggap sedikitpun, kini berubah menjadi wanita yang sangat berarti dan berharga baginya. Dia mengharapkan senyum manis dan mata indah itu untuk kembali hadir di hadapannya segera mungkin. Selalu dan setiap waktu. -
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
"I'll trust no one. I'm still fighting for my peace. " - Bae Joohyun.
• • •
Dadanya sesak seketika. Napas yang semakin cepat berhembus begitu lagi-lagi pandangannya jatuh pada pistol yang mengarah ke perutnya dari sana. Joohyun merasa terperangkap dalam zona bahayanya saat ini. Terlebih, seseorang yang mengacungkan pistol di sana. Meski cukup masuk akal atas alasan apa hal ini terjadi, tapi tetap saja, Joohyun berada di titik ketakutannya yang tertinggi sekarang.
"Apa yang kamu lakukan, Daehyun?!! " Daniel berteriak kencang. Berniat untuk bergerak ke depan untuk menjadi tameng bagi Joohyun yang masih diam terpaku.
Dorr!!
Tapi semuanya urung begitu pelatuk pistol ditekan dan mengeluarkan pelurunya ke sana. Yang sontak membuat orang-orang di pasar malam sana berteriak dan berlarian penuh ketakutan.
Tapi, beruntung Joohyun cepat-cepat menghindar dan bersembunyi di balik tembok yang tidak jauh dari posisinya berdiri. Peluru tersebut meleset dan tertancap di papan sebuah toko ujung pertigaan pasar malam.
Malam yang mencekam bagi semua orang di sana.
Terlebih bagi Joohyun. Dengan rasa tidak percayanya, dia terengah bersama peluh yang mulai membasahi wajah begitu saja. Jantungnya terus berdegup cepat. Dia tidak tau harus pergi ke mana lagi ketika hanya melihat sebuah lorong buntu di ujung sana. Hatinya kian was-was. Dia tidak mengerti. Entah bagaimana cara wanita itu datang ke negara ini, dia tidak paham. Apakah Daniel yang membocorkan keberadaannya yang tertutup ini pada wanita itu atau ada hal lain yang tidak bisa dia ketahui secara pasti?
Dia tidak tau.
Semua terlihat abu-abu. Semua terlihat mengelilinginya dengan ancaman penuh.
Juga seorang pria di belakang Daehyun tadi. Seseorang yang tidak dia kenal sama sekali. Seorang pria yang sempat dia lihat mengeluarkan senyum miring tipisnya di sana. Tampak santai, dengan aura intimidasi yang begitu kental.