L'im'erence - 23

873 87 120
                                        

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat di ucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. "

-A limerence-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-A limerence-


"Kembalikan foto itu. "

Masih dalam kebingungan yang menyelimuti dan terdiam pada posisi yang sama, Joohyun agak tersentak begitu melihat tangan besar terulur ke hadapannya. Kim Junmyeon yang semakin mempertipis jarak di antara mereka dengan atensi menusuk padanya begitu Joohyun mendongak.

Kim Junmyeon, sosok yang sama dengan aura menyeramkan sekaligus membingungkan yang terus mengelilinginya sejak kemarin.

Tapi kali ini rasanya berbeda. Junmyeon tampak fokus menatap foto yang masih dalam genggamannya saat ini. Aura mengintimidasinya nampak luntur entah kenapa dan bagaimana. Joohyun mengerjap pelan sambil memberi foto itu pada Junmyeon dalam diam. Tanpa ucap kata apapun dan akhirnya keadaan menghening.

Itu- dalam genggaman Junmyeon yang kemudian masuk ke dalam saku celana pria itu, adalah foto yang menggambarkan kondisi bayi -mereka- di dalam perutnya. Memang lucu. Sangat lucu melihat gambar yang menunjukkan interaksi kedua bayinya.

Tapi Junmyeon?

Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepala Joohyun sekarang. Setelah sikap pria itu padanya yang membingungkan, sikap Junmyeon terhadap kandungannya ternyata jauh lebih membingungkan. Dimulai dari pria itu yang dengan suka rela mengantarkannya untuk check up ke klinik di daerah pelosok, kemudian sekarang dia mengetahui fakta bahwa Junmyeon menyimpan foto USGnya tadi.

Kim Junmyeon..., sudah berubah kah dia? Sudah sadar kah Junmyeon akan posisi Joohyun yang merupakan istri pria itu sekaligus ibu dari anak-anaknya?

Nyaris berteriak memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, Joohyun menggerutu dalam hati.

Tidak.

Tidak mungkin pria di hadapannya ini perduli padanya serta kandungannya. Tidak mungkin. Joohyun tidak akan percaya begitu melihat Junmyeon semakin hari semakin berbahaya untuknya. Entah bagaimana, Joohyun takut terhadap hal-hal gila yang bisa saja pria itu lakukan untuknya di kemudian hari begitu mengingat asumsi bahwa Junmyeon ingin membuangnya sejauh mungkin dari kehidupan pria itu.

Netranya terpatri pada wajah tampan Junmyeon dengan batin yang terus merapalkan beberapa kata demi mengontrol diri.

Pria ini kejam. Pria ini gila. Kim Junmyeon itu manipulatif. Berhati-hatilah, Joohyun.

Setidaknya kata-kata seperti itu terus berputar dalam pikirannya. Membuat Joohyun kembali menatap Junmyeon lamat-lamat dalam cakupan fokusnya. Jari-jarinya bertaut. Keningnya mengerut tipis saat Junmyeon terkekeh pelan.

ErlebnisseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang