WARNING! 🔞
Cerita ini hanya fiksi dan mengandung beberapa adegan yang tidak pantas untuk ditiru. Bijaklah dalam membaca.
---
Bae Joohyun, dan Kim Junmyeon, adalah dua manusia yang memiliki perbedaan jauh dari segala aspek kehidupan mereka.
Bae Jo...
"Seperti payung yang selalu melindungi orang-orang (berharga) dari rintik berisik hujan, aku ingin berperilaku yang sama. Melindungimu dari apapun, kapanpun, bahkan sampai napas terakhirku berhembus. For eternity. " - KJM.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Beberapa hari sebelumnya,
Hiruk pikuk kota Edinburgh yang dipenuhi oleh kesejukan dan keindahan sejauh mata memandang nampaknya tidak cukup menjadi sebuah alasan untuk seorang pria menenangkan pikiran juga hatinya.
Terduduk di salah satu bangku cafe di pertengahan kota, pandangannya terus tertunduk menatapi sebuah foto di tangan. Kim Junmyeon. Dengan pikiran yang terus tertuju pada wajah manis nan ayu seseorang yang sangat dia rindukan dan temui satu jam lalu, kini menampakkan senyum tipis samarnya bersama rutukan dalam hati. Kesal, senang, bahagia, sedikit kemarahan juga bercampur jadi satu dalam hatinya.
Dia menyesal tidak segera menemui Bae Joohyun. Istrinya, dunianya, yang selama ini dia cari sampai nyaris gila dan mati. Dia menyesal tidak segera menarik tangan wanita itu untuk dia dekap. Tapi lagi-lagi, dia berusaha menenangkan dirinya dengan kata-kata yang bergema dalam hati bahwa itu adalah langkah tepat supaya semua berjalan lancar. Tanpa ada kekacauan apapun. Junmyeon berusaha untuk menekan kuat-kuat keinginannya menemui Joohyun dan lebih memilih segera pergi dari sana setelah Joohyun selesai menyirami taman bunga kecil di halaman rumah kecil mereka.
Karena setidaknya dia sudah bisa menemukan Joohyun dan melihatnya dalam waktu yang cukup lama meskipun harus dalam jarak sedikit jauh. Dia senang. Hatinya bagai dipenuhi oleh kupu-kupu yang turun menggelitiki perut begitu mengingat senyuman semanis madu Joohyun tadi dan melihat bagaimana wanita itu merawat kandungannya dengan baik.
Ya.
Bae Joohyun memang seperti itu. Selalu seperti itu dan tidak pernah berubah.
Junmyeon sangat tau dia adalah wanita yang kuat terlepas dari seluruh masalah di antara mereka berdua sejak awal. Satu fakta yang berhasil membangkitkan kembali rasa bersalah berlebihnya terhadap wanita itu.
