🎶🎶
- Cinta ibarat sebuah tanaman yang harus diberi pupuk bernama kejujuran, kesetiaan, kepercayaan, dan ketulusan. Maka, semua pupuk itu harus tersedia di dalam jiwa dan hati. -
- Cinta terbentuk dari satu jiwa yang mendiami dua tubuh. Dicintai sepenuh hati oleh seseorang akan memberimu kekuatan, sementara mencintai seseorang sepenuh hati akan memberimu keberanian. -
•
•
•Chapter ini panjang, semoga ga bikin kalian ngantuk yaa xixi
note; dilarang senyam-senyum baca chapter ini! 🤫
•
•
•
•
•"Hiduplah denganku sampai kita menua dan sampai maut memisahkan, my dear. "
Suara lembut dipenuhi senyuman menyita suasana menjadi hening.
Ucapan Junmyeon seakan menjadi belenggu Joohyun untuk diam dalam tatap tak percayanya. Dengan kepala mendongak, dia terus menelisik ke dalam manik hitam kecokelatan Junmyeon di sana. Mencari sesuatu untuk dia jadikan jawaban. Mencari kebohongan yang terpatri di tatap mata teduh Junmyeon untuk memastikan segala hal dan tidak ingin membiarkan sesuatu tersebut kembali menyakiti batinnya.
Tapi sulit. Joohyun terus dikelilingi rasa ragu akan pria di hadapannya sekarang ini. Dadanya terus berdebar antara mendapat kebahagiaan dan keraguan dalam satu waktu. Matanya mengerjap cepat, kembali menetralkan pandangannya dengan menunduk tanpa ingin melihat Junmyeon lagi.
Kemudian saat merasakan usapan di punggungnya, seakan teringat satu hal Joohyun membola. Kembali menatap Junmyeon penuh penasaran.
"Tunggu. Kapan kamu memutuskan pertunangan kalian? "
"Sudah lama. " Tidak luntur sama sekali, senyuman tipis di bibirnya terus terbentuk. "Beberapa hari setelah kamu pergi aku memutuskannya sesegera mungkin. "
Tangannya bergerak merapikan anak-anak rambut Joohyun perlahan. Lembut. Bersama tatapan yang kembali jatuh pada raut bingung istrinya. Junmyeon menaikkan alisnya karena ikut bingung dengan reaksi Joohyun saat ini. Tidak ada ucapan apapun yang telontar dari Joohyun setelah itu. Junmyeon hanya melihat mata indah tersebut menelisik dirinya tanpa henti. Dia memiringkan kepala, mendesis pelan sembari berpikir.
Kemudian,
Tuk!
"Aw! " Joohyun memekik kecil.
Dahinya disentil pelan oleh Junmyeon dengan wajah tidak berdosa miliknya. Tapi walau pelan, rasanya sedikit panas untuk dia rasakan.
"Kenapa menyentilku??! " sentaknya sembari mengusap dahinya pelan. Bibirnya mengerucut, matanya menatap Junmyeon penuh kekesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlebnisse
FanfictionWARNING! 🔞 Cerita ini hanya fiksi dan mengandung beberapa adegan yang tidak pantas untuk ditiru. Bijaklah dalam membaca. --- Bae Joohyun, dan Kim Junmyeon, adalah dua manusia yang memiliki perbedaan jauh dari segala aspek kehidupan mereka. Bae Jo...