The Fear - 20

551 77 40
                                    

Haii, akhirnya aku bisa update lagi :)
Erlebnisse kembaliii.
Kalau lupa alur, cek chapter sebelumnya yaa.

Enjoy reading ;)





"Menjauh dan menghilang? Dua hal yang mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan. "

(Saran : putar musik di mulmednya ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Saran : putar musik di mulmednya ya)


"Tolong pergi dari sini. "

Hanya beberapa kata sederhana namun menusuk.

Kilas balik yang lagi-lagi menyelimuti pikiran Junmyeon. Menggerus atensinya untuk terdiam dalam renungan hati yang makin berkecamuk. Bahkan rintik-rintik yang mulai berisik di luar sana tampak tidak mengusiknya sedikitpun.

Terdiam tanpa menghiraukan kebingungan seseorang di hadapannya yang kini menggaruk tengkuk kikuk. Canggung menyelimuti. Seseorang itu, Im Hwaji, memilih menoleh ke arah jendela untuk mengusir kecanggungan yang kian terasa.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya di rumah sederhana orang tua Joohyun dan hendak pulang, Hwaji terkejut ketika tiba-tiba tuannya menghubunginya untuk datang ke caffe ini. Entah atas dasar masalah apa yang membuat Junmyeon memintanya datang. Tapi satu hal yang dapat Hwaji pastikan, ini menyangkut nonanya yang dia jaga selama ini. Bae Joohyun.

Tuk. Tuk. Tuk.

Jari jemari itu mengetuk-ngetuk meja. Hwaji melirik sesekali, kemudian menunduk tanpa tau harus memulai pembicaraan bagaimana. Tuannya tampak serius. Tampak begitu dingin dengan wajah yang pucat. Pun dengan kilatan sedih bercampur marah yang terlihat dari tatap sendu dan rahang yang mengeras perlahan di sana.

Hwaji mengernyit. Walaupun Kim Junmyeon memang selalu menampakkan sikap yang seperti itu dari dulu, tapi kali ini ada yang berbeda.

Tuannya..., terlihat tidak baik-baik saja.

Yang kemudian Hwaji mengingat cerita ibu Joohyun mengenai tuannya yang pagi-pagi buta tadi datang ke rumah untuk menemui Joohyun. Akhir cerita yang tidak menyenangkan karena ibu Joohyun berkata kalau beliau mendengar pertengkaran putri dan menantunya saat itu.

"Sebulan ini bagaimana keadaannya? "

Ya. Tuan dan nonanya memang sedang tidak baik-baik saja.

Eh, tunggu- memangnya kapan mereka baik-baik saja, ya?

"Bagaimana kondisinya? " ulang Junmyeon tak sabar. Mendongak dan menatap Hwaji serius.

"Nona baik-baik saja, tuan. "

ErlebnisseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang