Kneel and Beg For Her - 37

591 82 132
                                    

- Aku yang tersesat di samudera batin, mencari cahaya yang tersembunyi di balik awan kelabu yang tak pernah pergi. Rasa sakit mendera bahkan enggan untuk ku perdulikan lagi, memadati sesak yang menyelimuti hati tanpa ampun. -

- Kepada Bae Joohyun yang sangat dicintai, Junmyeon pertaruhkan seluruh hidupnya untuk dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Kepada Bae Joohyun yang sangat dicintai, Junmyeon pertaruhkan seluruh hidupnya untuk dia. Bahkan lara yang tersimpan sejak dulu, membasahi hati yang meradang, Junmyeon akan tanggung semua itu demi wanitanya. Ratu di hatinya. -


_ Kim Junmyeon & Bae Joohyun. Dua hati yang selalu bertentangan di situasi berbeda. Akankah sebuah 'sama' dan 'kebahagiaan' menghampiri mereka pada akhirnya? _





"Kemana kamu membawa anak saya, brengsek??! "

Satu pukulan telak menyambut kedatangan Junmyeon di sana.

Pukulan kencang yang berhasil membuat tubuhnya terhuyung ke belakang dan nyaris jatuh kalau saja dia tidak menjaga keseimbangannya. Junmyeon mendesis kecil. Memegang sudut bibir kanannya yang terasa begitu pedih hingga terlihat sedikit darah yang menempel di ibu jarinya saat ini.

Ayah Joohyun. Nampak murka tepat setelah membuka pintu rumah dan melihat kedatangannya ke kediaman kecil keluarga sang istri. Bersama ibu Joohyun yang berdiri di belakangnya dengan pandangan terkejut. Tapi, Junmyeon sedikit menangkap iba yang tersalur dari tatapan itu. Entah. Dia tidak pasti juga sebenarnya.

"Dimana Joohyun?! Hah?! Dimana dia, brengsek??!!! " Lagi-lagi dengan puncak emosi berada di tingkat tertinggi, Bae Junseok menarik kerah coat hitam salur salur yang Junmyeon kenakan kuat-kuat. Mendesak pria itu untuk menjawabnya secepat mungkin.

Sialannya, Junmyeon tetap diam tanpa ingin menjawab apapun pertanyaan soal Joohyun tadi.

"Saya ke sini ingin meminta maaf pada kalian. "

Ini semakin membuat Junseok marah!

Tangannya yang memegang kerah jaket Junmyeon semakin terkepal erat dengan rahang mengeras. Ekspresi dari emosi semakin menguasai diri. Lagi, dia memukul kencang wajah Junmyeon hingga pria itu tersungkur jatuh beberapa langkah darinya di sisi pipi yang lain. Menghasilkan pekikan kencang dari sang istri. Ibu Joohyun cepat-cepat mendekat ke arah suaminya, berusaha untuk menahan dan menghalangi Junseok yang hendak menghampiri Junmyeon lalu memukulnya untuk ke sekian kali.

"Jangan, yeobo! Tenangkan dirimu! Biarkan Junmyeon berbicara maksud tujuannya datang kemari. " Suara itu terdengar lembut. Tenang. Tangan yang menahan dada suaminya kini bergerak lembut mengusap bahu Junseok.

ErlebnisseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang