Salken, aku buat cerita baru lagi hari ini!
Saya gabut, di cerita lain lagi gak ada ide!
Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini kalau kalian suka!
-Happy reading-
🦋🦋
"Saya baru tau sifat asli anda ternyata. Kenapa ya, orangtua saya menjodohkan anaknya dengan seorang jalang, hm?"
Aku membeku, aku sangat ketakutan saat di tatap sangat rendah oleh orang-orang. Sahabatku, suami ku, bahkan seluruh pelayan di rumahku, tertawa merendahkan diriku saat ini.
Aku menarik selimut dan semakin mengeratkan remasan tanganku. Airmata sudah sedari tadi terus menetes tanpa henti. Aku sangat membenci hari ini.
Hari sabtu yang membuat aku, kehilangan keperawananku. Aku sungguh tak sadar, aku di jebak oleh seseorang yang kini tersenyum mengejek kearahku.
Amora Liliana, istri kedua suamiku.
Aku tidak bisa berbuat apa-apa, selain menunduk karena bagaimanapun caraku menjelaskan kejadian sebenarnya, mereka tidak akan lagi mempercayai ucapan seorang jalang yang sudah di setubuhi oleh seorang satpam di rumahku sendiri.
Sungguh memalukan.
"Apa kamu udah gak bisa bicara lagi, Vierra? Ternyata selama ini aku berteman dengan seorang jalang rendahan, bahkan dengan sukacita memberikan kesucian dirinya sendiri kepada seorang satpam." sarkas Keisya. Teman satu-satunya selama 23 tahun aku hidup. Kini wanita bergelar dokter itu tertawa merendahkan diriku.
"Sayang, kak Keisya dan semuanya, kini jangan kayak gini ke Kak Vierra, walau bagaimanapun, dia itu masih keluarga kita. Aku sangat sayang sama dia, cuma dia yang mau anggap aku adik dari dulu. Dia itu berharga bagi aku hiks" Aku menatap Amora dengan tatapan sangat benci. Jika aku saat ini tidak bugil di balik selimut ini, aku pasti akan berlari menuju nya dan menampar wajah sok polosnya itu.
Vincent, suami ku menepuk pipi sang istri kedua kemudian memeluknya. "Entah terbuat dari apa hatimu, Amora? Kamu sangat baik hati dan lembut. Saya sangat beruntung karena memiliki dirimu di hidup saya."
Sakit, itulah yang aku rasakan. Sakit saat mendengar seseorang yang sangat aku cintai menyatakan kasih sayangnya kepada orang lain di depanku.
"Hati aku sama kayak hati kamu kok, kamu juga baik sama aku. Aku cinta banget sama kamu. Aku mohon kak, maafin kak Vierra, walau bagaimanapun dia gak bakal bisa hidup tanpa kamu, tanpa uang kamu juga. Tolong jangan usir dia, sayang."
Vincent menggeleng. Lalu menatap mata ku dengan tatapan jijik. "Aku akan segera mengurus surat perceraian kita, aku sangat tidak betah tinggal dengan seorang jalang!"
"Hiks, aku gak mau pisah sama Kakak!"
Bullshit! Ingin sekali aku menusuk mulut berbisanya itu! Aku bahkan sudah tidak perduli dengan ucapan gugatan cerai yang diberikan suamiku.
"Keisya, bawa istri tercinta saya keluar! Saya akan mengurus wanita rendah ini."
"Ya."
Vincent berjalan ke ujung ruangan kemudian menarik sebuah koper besar dan melemparkannya tepat di bawah ranjang ku. Saat ini hanya ada kami berdua di kamar.
"Cepat kemasi barang anda! Pergi dari rumah saya, sekarang!"
Aku memandang penuh airmata dengan tangan terkepal.
"Tentang gugutan cerai, semuanya akan saya urus, anda hanya perlu datang ke pengadilan saat sidang di lakukan."
"Anda akan menyesal.."
Vincent berdecih sinis kemudian pergi berlalu dari dalam kamar milik Vierra.
"AKU MEMBENCI KALIAN SEMUA! AKU MEMBENCI KALIAN!"
Vierra segera memasang pakaiannya dengan tergesa-gesa lalu membereskan barang-barang yang akan di bawanya pergi.
"Aku akan membuat semua orang di sini menyesal! Lihat saja keajaiban nanti!" teriakku seraya menampar wajah ku sendiri di depan cermin rias ku.
Aku berjalan menuju ke bawah, dimana di sana sudah ada Amora, wanita gila yang menjebak ku. Hal yang akan aku lakukan pertama nanti adalah membunuh wanita sialan ini.
Wanita sialan yang saat ini berani memelukku di depan semua orang. Ia ingin citranya selalu baik dan aku selalu buruk.
Aku tak tahan lagi saat dia membisikkan sebuah kata-kata menjijikan di telinga ku.
"Bagaimana dengan malam panjang kakak? Apakah milik satpam rumah kita besar dan panjang? Apa kakak sangat menikmati nya? Desahan kakak terdengar sampai luar semalam."
Plak
"AMORA!"
Sebelum kedua tanganku mencekik habis lehernya, Vincent malah menarik tanganku dan menyeretku keluar dengan kasar.
"Dasar pembuat onar! Saya menyesal sudah menikahi anda!"
Aku menatapnya dengan penuh benci. "Aku yang lebih menyesal karena sudah mencintai pria sepertimu!"
Rahang Vincent mengeras, apakah dia tersinggung dengan ucapan ku?
"Sepertiku?" wajahnya terlihat terkejut tidak percaya, karena baru kali ini, Vierra berani berbicara lancang padanya.
"Iya, pria brengsek yang menghamili seorang gadis pelayan!"
"JAGA UCAPAN ANDA!"
Apa yang harus ku jaga?! Dasar pria tidak normal, aku tak tahan lagi saat ia menarik ku ke jalan dan menghempaskan diriku ke jalan.
"Jangan pernah tampilkan wajah anda di depan saya lagi!"
🦋🦋🦋
Aku berjalan tak tentu arah, semua orang menatapku dengan iba, siapa tidak iba saat melihat seorang wanita menyeret koper dengan wajah lesu dan memegang perutnya.Aku seperti gembel.
Tak lama kemudian mobil mercedes-benz berhenti didepanku. Aku menyipitkan mata karena mengenali si pemilik mobil."Lepaskan aku!" apa-apaan para bodyguard Amora ini malah menarik ku masuk kedalam mobil itu.
Mereka akan membawaku kemana."Ini akan menjadi akhir dari penderitaan mu, Vierra."
Ternyata dia adalah Amora, wanita itu benar-benar licik seperti rubah.
"Dasar wanita licik, tidak tau diri!"
"Aku tidak perduli! sekarang aku sudah memiliki apa yang aku mau darimu, terimakasih sudah mengangkat ku sebagai adik, kakakku yang baik."
Aku tidak menduga dengan hal ini, Amora membawaku ke tepi sungai yang memiliki bebatuan. Para bodyguard nya menarik tubuhku yang lemah ini.
"Apa ucapan selamat tinggal dari mu, kakakku?" Dasar rubah!
"Aku membencimu, selamanya! Dimanapun aku hidup aku akan tetap mengingat dirimu! Aku akan memba-"
Byurr..
Amora menepuk kedua tangannya kemudian bersedekap dada. "Terlalu banyak bicara, dasar hama."
Inilah akhir dari penderitaan di hidupku, aku lahir dengan tangisan dan airmata, begitupun kematianku, namun ini berbeda. Aku menangis sendiri saat semua orang tertawa atas nasibku.
TBC.
Hay, jangan lupa vote dan komen ya kalau suka!
Baru prolog guys! Dibawa santai, part selanjutkan aku bakal ungkap semua dari awal kisah di mana Amora bisa hamil dan awal penderitaan Vierra!
Goodbye!🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
VIERRA'S SECOND LIFE
Fantasy(ENDING) "APA YANG KAMU UCAPKAN, VINCENT!?" Dadaku terasa sangat sesak, bagai terhimpit benda berat tak kasat mata. Dia, orang yang berada di depan ku, suamiku sendiri, menyatakan bahwa dia telah menghamili gadis yang kini menangis di balik punggun...