Hello! Selamat malam man teman semua!
Habis ini gak tau sih bakal up kapan karena bakal sibuk buat kejar nilai, minggu depan udah UAS😚ᥬ🥰᭄17+++++
Tapi boongᥬ😛᭄ᥬ😜᭄ ᥬ😝᭄
Happy reading!
♡♥︎♡
"Kamu bersih-bersih duluan, aku mau ke balkon." Ucap Vincent baru saja membuka suaranya setelah pulang dari pesta yang berhasil membuat mood keduanya hancur."Oke! Jangan terlalu di pikirin soal tadi, yang penting aku dan kamu gak kenapa-napa.." Lirih Vierra sebelum akhirnya memasuki kamar mandi, meninggalkan Vincent yang berdecak keras di dalam kamar luas tersebut.
"Gak kenapa-napa apaan! Tuh cewe benar-benar sakit jiwa dah! Gak tau malu banget! Bajingan!" Umpat Vincent kasar. Bahkan ia sampai menendang meja nakas saking emosinya.
Ia berjalan menuju pintu balkon dan membukanya. Setelah sampai pada pembatas balkon, Vincent merentangkan tangannya sambil mendongakkan wajahnya ke atas, menikmati angin malam yang berhasil membuat tubuhnya kedinginan namun itu tidak bisa meredakan panas amarah yang berada di hatinya.
"Clara? Kayaknya seumuran sama gue. Gak mungkin dia gak kenal sama gue tapi kenapa dia berani? Berani mempertaruhkan nyawanya sampai tuduh-tuduh Vierra tanpa bukti! Dia pasti punya koneksi yang kuat!" Bibir tebal Vincent menyeringai kecil. Ia kemudian merogoh kantung celananya dan mengambilkan ponselnya di sana.
Ia langsung menghubungi salah satu sahabatnya, Rehan.
"Hallo, kenapa Vin?"
Vincent memainkan lidahnya dalam mulut, kemudian menjawab pelan. "Lo kenal cewe gila di rooftop tadi?"
"Lho! Lo gak dengar MC di acara tadi kenalin dia?! Dia Clara Ayudia, Vin!"
"Terus? Penting emang gue dengerin kayak gitu?"
"Kalau gak penting kenapa lo nanya tentang Clara, tol?!"
Mata Vincent melotot sebentar sebelum akhirnya terkekeh santai. Ia menuangkan sebotol vodka ke dalam gelas yang memang sudah di sediakan khusus di balkon tersebut. "Dia, siapa? Jawab aja!"
"Dia tadi di kenalin sebagai keponakan Pak Dalbert, yang punya acara pesta tadi."
Vodka yang sudah hampir tertelan oleh Vincent seketika muncrat sehingga mengalir ke lehernya. Gelas yang di pegangnya juga terjatuh ke lantai paling bawah sana. "Sial!" Kesal Vincent seraya melirik ke bawah.
"Kenapa lo? Takut?"
Vincent tertawa sarkas mendengar pertanyaan yang gila itu. "Yakali, browww! Pak Dalbert itu cuma segelintir orang penting yang keberadaannya cuma 0,02 di dunia ini. Hartanya juga masih banyak harta gue. Jelas, siapa yang harus takut di sini?"
"Sombong banget lo! Tapi Pak Dalbert juga gak bisa di anggap remeh karena mereka punya perusahaan redaksi. Kalau kalau aja si Clara itu ngadu ke pamannya itu, lo, Vierra, gue sama Damond bisa masuk berita nih. Mereka mainnya bukan bertengkar atau saling merendahkan, tapi mereka bisa buat berita busuk hanya untuk membuat lawannya tak berkutik. Lo ngerti maksud gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
VIERRA'S SECOND LIFE
Fantasy(ENDING) "APA YANG KAMU UCAPKAN, VINCENT!?" Dadaku terasa sangat sesak, bagai terhimpit benda berat tak kasat mata. Dia, orang yang berada di depan ku, suamiku sendiri, menyatakan bahwa dia telah menghamili gadis yang kini menangis di balik punggun...