Hellow guys!
Swetiee💋🦋🔥
Makasii banyak buat 1juta pembacanya! Kalian hebat banget! 💋🦋Ini pertama bangat buat aku.
I love u all🍩🌟🍬
***
Vincent membuka kedua matanya lebar-lebar saat cahaya matahari tepat berada di depan matanya. Ia melirik bantal di sampingnya, di sana sudah tidak ada sosok cantik Vierra hanya tersisa bau tubuhnya yang harum.Vincent bangun sambil merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku.
Ceklek
"Oh udah bangun toh." Vierra berjalan mendekati meja rias dengan handuk yang melingkar di lehernya.
"Dari mana?" Vincent mengurungkan niatnya menuju kamar mandi karena fokusnya saat ini tertuju pada Vierra yang memakai pakaian ketat crop top dan celana legging hitam sepertinya sudah selesai berolahraga.
"Olahraga aja di sekitar trotoar." karena rumah besar mereka tidak di dalam perumahan atau komplek melainkan di tepi jalan besar.
"Kenapa gak ngajak gue?"
Vierra berbalik dengan menyeka keringat di dahi hingga lehernya menggunakan tisu pembersih. "Kamu tidur. Btw aku gak suka kamu selalu ngomong Lo-gue, kayak anak muda padahal kita udah dewasa."
Nah kan! Vincent tau kalau Vierra akan mempermasalahkan hal ini.
"Bisa, kan kamu ubah panggilan itu jadi aku-kamu saat sama aku?" pinta Vierra dengan menatap tepat di mata Vincent, pria tampan yang baru bangun tidur itu.
"Anything for you, honey." Vierra menangkap pergelangan tangan Vincent yang mulai menyentuh lehernya.
"Semudah itu?" tanya Vierra sedikit aneh. Kalau semudah itu kenapa Vincent tidak dari dulu saja? Jangan sampai harus di bilang lho!
"Iya, karena dulu aku trauma pernah memakai kata saya-anda ke kamu. Ingat?" Vincent terkekeh miris sambil memukul kepalanya agar kenangan buruk itu menghilang saja dari otaknya.
"Ya, saat kita menikah."
"Makanya sekarang aku memakai kata Lo-gue buat kita karena aku trauma memakai kata saya-anda ataupun saya-kamu. Jujur, kenangan buruk itu gak akan bisa aku lupakan sekalipun sekarang aku hidup lagi, tapi penyesalan itu gak pernah hilang. Memakai kata panggilan itu sama aja kayak aku mengingat Vierra yang menderita dalam pernikahan dan bodohnya aku tertipu oleh mulut berbisa Amora."
"Jadi, itu alasannya?" lirih Vierra. Sekarang, Vierra paham kenapa Vincent tidak memakai saya-anda lagi tapi malah mengubah ke Lo-gue karena sebuah trauma itu ternyata.
"Maaf tapi sebenarnya ini salah kamu karena gak minta makai aku-kamuan dari dulu."
"Kok aku?!" sentak Vierra tak terima. Vierra pura-pura kesal saja agar Vincent tidak lagi memikirkan trauma itu yang berakibat memukul kepalanya sendiri.
"Karena -"
"Udah deh! Sana masuk ke kamar mandi, bukannya hari ini kamu kerja?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
VIERRA'S SECOND LIFE
Fantasy(ENDING) "APA YANG KAMU UCAPKAN, VINCENT!?" Dadaku terasa sangat sesak, bagai terhimpit benda berat tak kasat mata. Dia, orang yang berada di depan ku, suamiku sendiri, menyatakan bahwa dia telah menghamili gadis yang kini menangis di balik punggun...