part 6

138K 9.3K 126
                                    

Hay guys!
Jangan lupa vote, komen dan share ya! Luv all😍🐦🦋

🦋🦋🦋

Aku bingung sekali hari ini, kenapa ya para pelayan terlihat sibuk sekali seperti akan merayakan pesta saja.

Baru saja aku keluar kamar sudah di suguhkan dengan interior di luar yang sudah di pernak pernik cantik serta banyak sekali bunga.

Kenapa ya?! Di kehidupan masa lalu tidak pernah terjadi hari mewah seperti hari ini. Tidak mungkinkan Amora meninggal dunia? Kalau benar sih aku sangat bersyukur jadi aku tak menggunakan tanganku untuk membuat kotoran negara itu hilang.

Tapi bukan itu, karena dekorasinya seperti akan terjadi pernikahan di rumah ini?!

Apa mungkin kejadian 6 bulan itu akan terjadi hari ini?! Vincent sudah menghamili Amora dan sekarang ia akan menikahinya!?

Sialan!

Aku harus menuju kamar Vincent yang kebetulan satu lantai dengan kamarku! Aku akan memberikan dia tamparan terakhir lihat saja.

Tanpa mengetuk pintu sekalipun aku langsung masuk menerobos. Mataku mengerjap tersadar jika Vincent sedang tertidur dengan tengkurap tanpa sehelai benang pun yang menutupi punggung kekarnya. Astaga urat-urat pria itu sangat menggoda imanku, Tuhan kuatku diriku agar tidak memeluk punggung itu.

Ah, aku harus ingat tujuan awal ku kemari! Tapi aku tidak tega membangunkan tidur pulas pria itu, padahal sekarang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, aku harus ingat tujuan awal ku kemari! Tapi aku tidak tega membangunkan tidur pulas pria itu, padahal sekarang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

"Kamu harus ku beri satu buah pelajaran berharga sebelum aku membunuh Amora jika kalian benar-benar akan menikah hari ini!"

Aku sebenarnya masih malu karena kejadian beberapa hari lalu di mana aku dan Vincent bertengkar. Itu sangat membuatku malu.

"Hey! Bangun! Vincent bangun!" Aku langsung bersedekap dada seperti seorang ibu tiri, saat melihat pergerakan kecil dari Vincent.

"Apa kamu tidak mendengarku heh?!" aku mengangkat dress ku dan menendang punggungnya.

"Akhh, sakit sialan!"

Yah, dia terbangun seraya mengaduh kesakitan. Dia terus mengelus punggungnya sementara aku tertawa dalam hati melihat raut muka marah di campur muka kusut setelah bangun tidur.

"Siapa ya-" aku tak tau dia kenapa, yang pasti pria itu tak lagi melanjutkan ucapannya setelah melihat kehadiran ku di dekatnya. Mungkin.

"Anda! Untuk apa kesini?!" nada suaranya terdengar marah membuat aku sedikit ketakutan ingat hanya sedikit ya!

Tanpa basa basi lagi aku langsung duduk di ranjang dekat dengannya. Aku mengatur nafasku kemudian mencengkram dagu suamiku itu. Astaga, rahangnya sangat kokoh dan runcing, ingin sekali aku mengecu- astaga hentikan pikiran liar itu.

VIERRA'S SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang