Hallo guys!
Tahun 2024 kayaknya aku kembali lagi deh! Di masa di mana gue sangat sibuk soal masalah SNBP dan SNBT huhuuuu!Minta doa biar gue lolos. Di SNBP ya sayangku semuanyaaaa🥰😘
🦋🦋🐝
Hidup itu kadang di atas kadang di bawah kadang juga di tengah tengahnya.
"BUNDA! VIERRA POSITIF!" VIERRA berteriak keras melihat hasil dari tespack yang menunjukkan garis dua tersebut. Dia keluar dari dalam bilik kamar mandi dan langsung melongo saat di dalam kamarnya sudah ada mama, bunda dan juga Vincent yang cengo melihatnya.
"Bundaa.. Kalau Vierra positif artinya apa?"
Vincent berjalan mendekati Vierra lalu memegang tangannya dengan erat. "Sayang, kamu hamil?"
"Eh?" Balas Vierra dengan raut wajah polos. Ia menatap bunda dan mama yang sudah berpelukan dengan senyum lebar.
"Akhirnya kita punya cucu pertama!"
Kedua mata Vierra berkedip cepat, ia mengurai cepat pelukan Vincent dan langsung mengelus perutnya sendiri dengan lembut. Air mata mengalir dari kedua matanya dan dia memandang Vincent dengan tatapan bahagia bercampur haru. "Vincent, aku ha-hamil.."
Vincent tersenyum lebar lalu kembali memeluk Vierra namun tangannya di gunakan untuk mengelus lembut perut calon ibu yang kini menangis tersendu-sendu di dadanya.
"Hi kids, this is your daddy." Bisik Vincent lalu kembali memeluk Vierra tak kalah erat.
Vierra bergumam pelan. "Sayang, maafin mama yang hampir gak mau kamu hadir di dunia ini, maafin mama yang sempat egois."
🦋🦋
"Hari ini calon mommy harus makan sayur wortel ya!" Ujar Vincent seraya meletakkan makanan di atas meja makan yang di dominasi oleh sup wortel.
Vierra mempaut kan bibirnya ke dalam dengan ekspresi cemberut andalannya.
"Malas banget tapi kalau makan ini bikin si baby sehat, gaskeun lah!" Ujarnya dengan semangat walaupun dengan wajah murung hendak mual.
"Jangan di paksa kalau udah gak mau. Setidaknya kamu makan sehat hari ini, sayang."
Tutur Vincent peduli. Ia mengambil duduk di sebelah Vierra dan mulai menyuapi istri kecilnya itu.
"Makasih." Lontar Vierra tiba-tiba dengan tatapan mata lurus menatap Vincent. "Udah mau peduli sama aku, makasih udah selalu ada buat aku. Apapun yang aku mau dan aku gak mau selalu kamu turuti. Terimakasih banyak udah hadir di hidup aku."
Vincent tertawa mendengar hal itu dengan kedua pipi yang sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Seharusnya aku yang ngomong gitu, sayangkuuu. Makasih banyak karena kamu udah mau nerima aku di hidup kamu walaupun awal pernikahan kita hancur banget bagi aku, tapi terimakasih udah mau berubah dan bertahan sampai di mana kita duduk hari ini dan menua bersama nanti sama anak cucu kita, ah atau mungkin cuma kita berdua ya, yang?"
Kekeh Vincent tertawa kecil di ikuti oleh Vierra.
"Gak papa deh kayaknya kalau anak-anak kita yang ninggalin kita asalkan jangan kamu ya, sayang," timpal Vierra dengan genitnya. Ia mencolek dagu Vincent dengan mata berkedip nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIERRA'S SECOND LIFE
Fantasy(ENDING) "APA YANG KAMU UCAPKAN, VINCENT!?" Dadaku terasa sangat sesak, bagai terhimpit benda berat tak kasat mata. Dia, orang yang berada di depan ku, suamiku sendiri, menyatakan bahwa dia telah menghamili gadis yang kini menangis di balik punggun...