Aduh aduh, berapa abad ya aku udh gak up VSL?☺
Maafin ya, hari ini baru bisa berpikir jernih lagi mikirin nih alur.
Selesai ulangan malah di suruh remedial, gimana gak ancur tuh otak gue?😭🤣Tapi selamat membaca semoga senang dan salting brutal!😻
***
Pagi hari yang cerah dengan suasana yang sejuk setelah turun hujan tengah malam kemarin, kedua insan yang masih bergelut manja di dalam selimut sama sekali tidak ada niat untuk bangun bahkan hanya untuk mengangkat telpon yang sedari tadi berdering saja mereka tidak mau.
Tok tok tok
"Nyonya! Tuan!"
Tok tok tok
Mata Vincent terbuka seraya merentangkan tangannya di udara. Ia melirik sang istri yang masih tertidur nyaman sambil memeluk guling di sampingnya. "Dasar," ujar Vincent mencolek hidung mancung Vierra namun wanitanya itu sama sekali tidak bereaksi.
Bunyi ketukan pintu lagi-lagi terdengar sampai membuat Vincent berdecak sebal.
"Tunggu sebentar!" ujar Vincent mendekat ke pintu kamar mereka agar sekiranya pelayan yang ada di sana mendengar ucapannya seraya ia memakaikan handuk di pinggangnya.
"Ba-baik Tuan. Saya hanya memberitahu jika ada Tuan Damond di bawah."
"Katakan tunggu sebentar." Vincent mengetuk pintu kamar sekali dengan maksud menyuruh pelayan tersebut pergi dari depan pintu.
"Sibuk banget, orang di suruh kirim lewat pdf malah datang ke rumah langsung." sinis Vincent tak suka. Ia mendekati ranjang di mana di sana Vierra tengah bergeliat di kasur dengan mata perlahan terbuka.
"Wake up, dear. Matahari udah hampir di atas kepala," ujar Vincent dengan sedikit kekehan beratnya. Ia memangku kepala Vierra agar berbantalkan kepalanya melupakan niatnya yang ingin mandi tadi.
"Uhhh, masih ngantuk.. Capek.." lirih Vierra, mendongak menatap wajah suaminya dari bawah.
"Bangun, mandi. Emang mau aku lanjutin ke ronde berikutnya karena kamu gak pakai pakaian gini?" goda Vincent bercanda. Mana mungkin dia tega menyakiti istrinya kembali hanya karena terbawa oleh nafsu birahi.
Vierra langsung terbangun, duduk di ranjang sambil memperbaiki selimut agar membalut seluruh tubuhnya, tanpa sengaja tangan nakal Vierra menarik handuk putih yang di pakai Vincent karena hampir sama dengan selimut yang mereka pakai.
"Akhhhhh!" Teriak Vierra kaget setelah mati sambil menutup matanya. Jantungnya sampai berdetak kencang karena melihat 'itunya' Vincent lagi.
Vincent berdecak sebal. "Pengen banget ya bercocok tanam sama aku."
"Ih mana ada! Itu ke tarik!" pekik Vierra was-was. Ia memukul Vincent memakai guling agar pria itu menjauh dari atas ranjang, karena Vierra merasa ada alarm tanpa bahaya yang berbunyi nyaring di telinganya.
"Iya deh iya. Aku mandi dulu, ada Damond di bawah."
"Iya," Vierra baru membuka matanya setelah mendengar pintu kamar mandi tertutup. "Huft, jantung mana jantung." Vierra meraba jantungnya yang masih bertabuh kencang di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIERRA'S SECOND LIFE
Fantasy(ENDING) "APA YANG KAMU UCAPKAN, VINCENT!?" Dadaku terasa sangat sesak, bagai terhimpit benda berat tak kasat mata. Dia, orang yang berada di depan ku, suamiku sendiri, menyatakan bahwa dia telah menghamili gadis yang kini menangis di balik punggun...