Part 4

143K 10.5K 554
                                    

💅Hello pembaca setia!
Jangan lupa vote komen dan share ya!

Lov u🦋

🦋🦋🦋

Pov Vierra berakhir...

Sudah dua hari Vierra menginap di rumah Keisya karena malas pulang dan kembali berurusan dengan gadis sok polos seperti Amora.

Vierra benar-benar merubah penampilan nya seperti dirinya dulu yang bebas namun, sekarang dia terlihat baru dan sangat menarik apalagi dengan tubuhnya yang sangat indah bak gitar Spanyol itu.

"Ra!" Vierra yang tengah memasang skincare routine nya pagi ini menoleh kearah pintu dimana di sana ada Keisya yang kini berjalan mendekat kearahnya.

"Ada apa?" tanya Vierra seraya melanjutkan aktifitas nya.

"Bagaimana dengan tulisan mu?" Keisya duduk di tepi ranjang menatap lurus Vierra dari balik cermin.

Vierra berbalik lalu bersedekap dada. "Entahlah aku belum ada ide buat lanjutin novelnya. Aku lagi banyak pikiran."

Keisya menganggukkan kepalanya sekali. "Penerbit terkenal itu udah nanya-nanya kapan kamu kirim naskahnya ke mereka. Mereka udah enggak sabar cetak buku ke tiga kamu itu. Pasti best seller lagi."

Vierra berdecak kemudian memainkan ujung rambutnya. "Aku bingung. Nanti deh aku kabarin kalau mau kirim naskahnya. Pusing aku."

Bukan hanya sekedar bertopang dagu, Vierra selama ini juga bekerja sebagai penulis novel ter-best seller selama ia menikah dan berdiam diri di rumah karena tidak di ijinkan bekerja. Untuk apa juga bekerja lagian suaminya kaya raya.

"Gapapa, santai aja kalau gitu enggak usah terlalu di pikirin. Fokus aja buat balas dendam sama si cewe sok polos itu!" nada suara Keisya berubah kesal.

Vierra mengerutkan bibirnya. "Tenang aja. Aku udah punya rencana yang bakal buat dia stress hahaha.."

"Oh ya?"

"Rencana yang bakal buat dia menderita! Aku kesel, kecewa, marah banget sama dia, Sya. Aku udah nganggep dia adik tapi dia tega khianati aku," lirih Vierra membuat Keisya berjalan mendekat lalu mengelus bahu wanita itu yang ter ekspor.

Vierra sudah menceritakan semuanya kepada Keisya bahkan tentang kehidupan nya di masa lalu dimana dia harus menderita dan berakhir meninggal di tangan adik angkatnya sendiri. Keisya tentu tidak percaya sampai sekarang karena tidak mungkin ada yang demikian. Jadi, ia berasumsi jika Vierra hanya bermimpi.

Namun, Keisya sangat mendukung apa yang akan di kerjakan oleh sahabatnya itu. Bahkan ia pasti mendukungnya.

"Sabar Ra, semua itu ada karmanya. Dia juga bakal menderita sama kayak kamu di mim- maksud aku di kehidupan masa lalu mu itu. Karena hukum tabur-tuai itu berlaku."

Vierra tau, sangat tau, jika Keisya tidak mungkin percaya omongannya yang sangat tidak memungkinkan tentang kehidupan kedua setelah kematian dan mengulang masa lalu.

"Iya, makasih ya, Sya." Vierra menghapus airmata di pipinya dengan pelan. "Kamu enggak ada jadwal bedah hari ini?"

Keisya itu berprofesi sebagai dokter bedah.

VIERRA'S SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang