Suara ketukan membuat Tiara buru-buru untuk mengunci kamarnya.
"Iya tunggu" teriak Tiara.
Senyum Tiara memudar ketika melihat siapa yang datang.
"Hai Tii"
"Hm"
"Lo kira gue Kiano yah?"
"Ngapain kesini?"
"Gue mau bicara"
Tiara hanya diam dan menunggu apa yang perlu diucapkan oleh Putra.
"Gue .. " Putra terdiam dan justru menatap Tiara. Putra lalu menghela nafasnya. "Tii, bisa kamu bilang langsung sama aku kenapa kamu marah?"
Tiara hanya berdecih lalu melihat arah lain.
"Hahaha sialan, ngapain juga nanyain itu. Gimana kabar kamu? Papa kamu nelpon kema-"
"Can you stop? Stop jadi informan papa aku? Bilang aja kalau kamu gak bisa bantu dia lagi" potong Tiara.
"Gak bisa Tii, selain sebagai informan papa kamu seperti yang kamu bilang, aku juga emang peduli sama kamu"
Tiara kembali berdecih. "Ya udah, seperti yang kamu lihat kayaknya aku gak perlu ngasih tau kamu, kamu juga liat aku di kelas kan? Sepanjang hari itu kamu liat aku gimana? So don't ask"
Putra manggut-manggut lalu tersenyum tipis. Setelah cukup lama, ini adalah percakapan terpanjangnya dengan Tiara.
"Kamu masih minum?"
"Bukan urusan kamu"
"Tapi Tii, kamu tau kan itu berbahaya dan gak baik buat kesehatan"
Tiara hanya diam dan melihat ke jalanan.
"Tii, kamu sama Kiano .." Putra menghentikan ucapannya melihat Tiara mengunci pintunya. Dilihatnya Kiano di pinggir jalan dengan motornya.
Putra menghela nafasnya melihat Tiara yang lalu pergi tanpa suara, bahkan melihatnya pun tidak.
Kiano dan Putra saling bertatapan. Kiano lalu membunyikan klakson pada Putra sebelum menjalankan motornya. Putra pun juga langsung kembali menuju mobilnya dan menuju ke rumah Sari.
"Kok telat sih sayang?" tanya Sari setelah dirinya masuk ke dalam mobil.
"Ada kendala tadi sebentar"
"Oh okei" Sari lalu ingin memegang tangan Putra, namun Putra justru memegang kemudi dengan dua tangan.
Sari mengerutkan keningnya lalu mengambil ponselnya untuk dimainkan. Putra sendiri melirik Sari sebentar lalu fokus pada jalanan.
"Apa yang Sari udah lakuin ke Tiara? Kenapa Sari bisa tahu masalah Tiara? Siapa yang ngasih tahu Sari dan apa benar Sari betul-betul orang yang seperti itu? Dia ngancam Tiara?" batin Putra.
Di tengah perjalanan Putra memperjelas penglihatannya memastikan yang ia lihat ialah Kiano dan Tiara.
"Eh itu kak Kiano sama kak Tiara gak sih?" tanya Sari dan diangguki oleh Putra.
Putra menepikan mobilnya.
"Kenapa?" tanya Putra.
"Ada masalah dikit"
"Kalau gitu ikut di kita aja kak" tawar Sari.
"Oh kalau boleh, Tiara ikut di kalian aja, gue udah hubungin temen gue"
"Boleh" ucap Putra.
"Ikut gih" pinta Kiano.
"Nggak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bofrend
Teen FictionSeseorang yang seharusnya bisa kujadikan sahabat, namun hanya kujadikan teman. Menjadi sahabat dalam suatu urusan tertentu, namun menjadi teman dalam urusan tertentu pula. Seseorang yang seharusnya kujadikan teman malah menjadi sahabat. Seseorang ya...