Satu hari Tiara berdiam diri di dalam rumah. Hari libur membuatnya tertidur sepanjang hari.
Kinn calling
"Halo" ucap Tiara serak khas bangun tidur.
"Halo cantik, serak banget suaranya. Baru bangun?"
"Hm"
"Bangun gih udah jam 3 sore, kamu pasti belum makan apa-apa kan"
"Malas Kin"
"Ck kok malas sih Tiara, nanti kamu sakit. Atau aku kesitu?"
"Nggak nggak. Iya aku bangun"
"Nah nice, kalau gitu aku latihan dulu"
"Iya"
Panggilan berakhir. Tiara kembali memejamkan matanya, tidur lima menit lagi tak akan jadi masalah.
Setelah mengantar Tiara semalam, Kiano menginap di bengkel Tora dan latihan sepanjang hari ini. Sebelum latihan pagi tadi, ia menelpon Tiara namun tak dijawab dan sekarang ia baru sempat lagi memegang ponselnya.
"Tiara beneran cuma temen lo?"
"Hm untuk sekarang"
"Kapan confess nya haha"
"Bentar lagi kak, gue juga gak maksain dia"
"Awas lo dia tiba-tiba diambil sama orang lain"
"Yah mau gimana lagi, kalau dia bahagianya sama tu orang"
Tora hanya terkekeh, baru kali ini Kiano menyerah pada perempuan. Tora seringkali melihat Kiano bersama perempuan yang berbeda, namun kali ini Kiano mengenalkan kepadanya dan itupun hanyalah temannya.
•••
Tiara menatap ponselnya, entah ia harus menghubungi Kiano atau tidak. Dua hari ini Kiano sibuk dengan kak Tora dan hari ini ia bahkan belum berkomunikasi dengan Kiano, ia juga tak ingin mengganggu Kiano latihan. Berpikir sejenak, dirinya pun keluar rumah menggunakan motornya.
Tiara memasuki tempat yang masih terhitung jari ia memasukinya.
"Temannya Kiano kan?" ucap bartender menyapa Tiara.
Tiara tersenyum dan mengangguk.
"Kianonya mana?"
"Latihan"
"Oh pertandingan balap udah mau mulai lagi?"
"Iya"
"Ohh mau yang mana kali ini?"
"Seperti biasa"
"Gak mau coba 100%?"
"Nggak"
"Kenapa? Tanggung"
"Haha next time"
"Okelah, ini dia"
Tiara mengambil satu gelas dan menuangkannya.
Pikirannya tiba-tiba mengingat pernikahan papanya. Mamanya juga sangat sulit dihubungi. Tiara bimbang, apakah ia harus pergi?
"Hai Tiara"
Tiara menoleh, dia tersenyum kecut.
"Lo kalau suka kenapa gak ngasih tau gue? Kan bisa kita minum bareng"
Tiara tak menjawab. Dirinya tetap fokus minum. Sedangkan Randi tertawa, lelaki itu sudah mabuk. Bagaimana bisa Tiara memasuki ruangan ini tak melihat Randi.
"Dimana pacar lo? Si Putra"
"Dia bukan pacar a-"
"Eleh, gak usah bohong. Perlakuan Putra ke lo tu melebihi batas teman"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bofrend
Novela JuvenilSeseorang yang seharusnya bisa kujadikan sahabat, namun hanya kujadikan teman. Menjadi sahabat dalam suatu urusan tertentu, namun menjadi teman dalam urusan tertentu pula. Seseorang yang seharusnya kujadikan teman malah menjadi sahabat. Seseorang ya...