29

30 2 0
                                    

Kiano berjalan menuju kelas Tiara dan disambut oleh Amel.

"Eh Tiara mana?"

"Putra ada?"

"Ada. Tiara mana?"

"Panggilin boleh"

"Tiara mana?"

"Nanti gue ceritain, gue ada perlu sama Putra"

"Oke" Amel masuk ke dalam kelas mereka dan kembali keluar bersama Putra.

"Ada apa?"

Kiano mengodenya untuk mengikutinya ke taman belakang sekolah mereka.

"Ada apa?" tanya Putra.

"Tiara gak datang ke sekolah, buat sakit aja"

"Tiara kenapa?"

Kiano menghela nafasnya. "Sesuatu terjadi semalam gue belum bisa cerita, tapi gue mau nanyain sesuatu"

"Apa!"

"Lo kenal sama ini?"

Kiano memperlihatkan video rekaman cctv ketika Randi dan Tiara berbicara di meja bartender.

"Sialan. Itu dimana?"

"Lo kenal?"

"Kenal, berani-beraninya dia deketin Tiara lagi. Dia yang buat Tiara nyobain minuman laknat itu"

"Udah gue duga, gue gak kenal sama ni anak tapi geng dia pernah gue bikin babak belur karena udah berani lawan geng Eagle. Mereka udah pindah markas setelah markas sebelumnya gue hancurin"

"Gue tahu markas dia"

"Oke, balik sekolah lo anterin gue"

Putra mengangguk.

"Tunggu" tahan Putra ketika Kiano ingin berjalan.

"Apa yang dia lakuin ke Tiara!"

Kiano terdiam, apakah Tiara akan marah jika Putra mengetahuinya.

"Gue udah tahu, cewek gue ngancam Tiara. Gue sama sekali gak tahu semua yang dilakuin ke Tiara apa dan juga gue benar-benar sama sekali gak pernah ceritain ke dia masalah Tiara"

Lagi-lagi Kiano terdiam, haruskah dia memberi Putra rekaman full video tadi sehingga dirinya bisa mendengar ucapan Randi.

"Kiano, gue tahu gue adalah orang yang saat ini dibenci oleh Tiara. Tapi bisa lo liat juga kan kalau ini cuma salah paham, Tiara itu sahabat gue, gue gak bakalan mungkin mau nyakitin dia"

"Hm gue tau. Huft, semalam Randi jebak Tiara dengan ngasih Tiara obat perangsang di minuman Tiara"

"Apa?! Terus?"

"Untung aja gue berhasil selamatin Tiara dan..."

"Dan? Jangan bilang lo yang-"

"Nggak, dan gue guyur dia air tengah malam buat redain hal itu"

Putra bernafas lega."Terus gimana keadaan Tiara?"

"Dia berusaha untuk baik-baik aja tadi pagi. Gue tahu dia pasti kaget dan shock banget, gue harap dia bisa cepat lupain kejadian semalam"

"Hm gue harap juga. Thanks udah ada di samping Tiara"

Kiano mengangguk. "Haha gantiin peran lo kan?"

Putra terkekeh, "Selagi Tiara nyaman sama lo, bokap dia juga tahu gue sama Tiara lagi gak baik dan lo yang lagi di dekat dia sekarang"

"Bokap dia bilang apa?"

"Dia harap lo bisa jagain Tiara, dan tentu juga gue juga bakalan awasin lo"

"Hm"

BofrendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang