5. Misterius

18 3 0
                                    

"Fix dia ngikutin aku"

Tiara menambah kecepatan motornya lagi, tak membiarkan motor dibelakangnya mendahuluinya.

"Huft. Sampai sekolah" ucap Tiara lega saat motornya memasuki area sekolahnya. Tiara memelankan motornya dan melihat kearah jalan raya. Motor yang mengikutinya berhenti sejenak di depan sekolahnya kemudian pergi.

"Tiara"

Tiara yang mendengar namanya dipanggil sontak terkejut mengerem motornya dan kembali mengarah ke depan.

"Gunawan"

"Kamu mau jatuh!!" bentak Gunawan.

"Maaf maaf.. Kamu ketabrak ya, aduh maaf"

"Nggak. Tapi nanti kamu yang jatuh" kini suara Gunawan sedikit lembut dari sebelumnya. "Parkir motor sana, gue tungguin disini" lanjutnya.

Tiara mengangguk. Setelah memarkirkan motornya, ia lalu menyusul Gunawan dan mereka berdua menuju ke kelas. Sepanjang berjalan, Tiara memikirkan motor tersebut.

"Tadi lihat apa emangnya" tanya Gunawan.

Tidak ada jawaban dari Tiara.

"Tiara" ucap Gunawan sambil menyenggol lengan Tiara.

"Ha iya" Tiara tersadar.

"Mikirin apa si"

"Nggak ada. Tadi kamu nanya, nanya apa"

"Oh. Tadi lihat apa emangnya di jalan raya"

"Aku"

"Iya kamu"

"Aku.. liat.. motor penjual gelang di depan aku tadi pas aku dijalan. Nah kirain dia mau berhenti di depan sekolah, rencananya aku mau beli"

"Penjual gelang? Emang ada yang bawa motor gitu" ucap Gunawan heran.

"Ah iya ada. Mm ada"

Gunawan terdiam sejenak. "Cuma gelang ternyata" ucapnya kini sambil tertawa kecil.

Tiara hanya tersenyum melihat respon Gunawan.

Sepanjang jam pelajaran, Tiara masih memikirkan motor yang mengikutinya. "Mengapa mereka mengikuti ku, apa aku punya salah sama mereka" batinnya sambil mencoret-coret buku cakaran matematikanya.

"Tiara. Apa kamu bisa menjawab soal nomor 3" tanya bu Melati.

"Perasaan, aku nggak pernah ngelakuin hal yang merugikan orang lain belakangan ini" Tiara masih berkutat dengan pikirannya.

"Tiara" panggil ulang bu Melati.

"Tiara" ucap Amel kini menyenggol lengan Tiara.

"Ha"

"Kamu dipanggil bu Melati"

"Iya bu" Tiara kini pandangan ke bu Melati.

"Kamu tidak memperhatikan kelas saya. Kamu tadi dengar apa yang saya katakan"

Tiara terdiam. Dia sama sekali tidak mendengar ucapan bu Melati.

"Jawab nomor 3" bisik Amel dari belakang yang untungnya masih di dengar oleh Tiara.

"Menjawab soal nomor 3 bu"

"Saya kira kamu tidak dengar"

Tiara tersenyum. Ia dengan cepat melihat soal yang dimaksud bu Melati. Tiara bernafas lega, soalnya sudah ia coba kerjakan semalam. Tiara lalu naik ke papan tulis mengerjakan soal yang diberikan bu Melati.

"Mikirin apa dia" batin Putra saat melihat Tiara menulis di papan tulis.

"Sepertinya tinta spidolnya habis Tiara. Coba kamu ke TU ambil"

BofrendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang