33

10 2 0
                                    

Pukul 7 malam, Tiara yang baru tiba di rumahnya langsung membersihkan dirinya. Putra sendiri juga langsung pulang karena pakaian mereka basah dan kotor.

Tok tok tok

"Eh nak Kiano" sapa Bi Tira.

"Selamat malam bi, Tiara udah pulang?"

"Baru aja nak, Tiara lagi mandi kayaknya nak"

"Ohh"

Mereka berdua masuk menuju meja makan.

"Nak Kiano kenapa gak ikut jalan sama Putra Tiara"

"Tadi urusan bi"

"Oh udah selesai?"

Kiano mengangguk. "Malam ini makan apa bi?"

"Makanan biasa nak, kepiting kesukaan Tiara"

"Wah enak nih bi"

Bi Tira terkekeh dan menyiapkan peralatan makan untuk mereka bertiga. Semenjak pulang dari rumah sakit, Kiano lebih sering menghabiskan waktunya di rumah Tiara. Seperti sekarang, Kiano akan ikut makan malam di rumah Tiara.

Bi Tira sendiri sudah mulai akrab dan dekat dengan Kiano. Meski mulanya bi Tira merasa canggung karena ia hanya dekat dengan Putra teman lelaki Tiara, namun melihat Tiara yang benar-benar seperti Tiara sebelum masalah perceraian orang tuanya membuat bi Tira lega dan ikut bahagia.

Bi Tira tentu terkejut dengan perubahan Tiara ketika ia kembali setelah cukup lama tinggal dengan Santoso. Ditambah Tiara yang suka keluar malam dan bi Tira sudah mulai curiga karena Tiara selalu mengunci kamarnya. Dan mengetahui Tiara masuk rumah sakit membuat bi Tira merasa gagal menjaga Tiara.

Terakhir, tentu saja yang membuat bi Tira terkejut ketika memasuki kamar Tiara untuk dibersihkan, ia menemukan botol minuman Tiara yang banyak di kamar Tiara. Ia kebingungan dan menangis melihat perubahan Tiara karena masalah perceraian orang tuanya. Meski begitu, bi Tira tetap berada di pihak Tiara dan membantu Tiara menyembunyikan hal tersebut dari Santoso maupun Dirna.

Jika ditanya, bi Tira tentu kecewa dengan Santoso dan Dirna. Sudah begitu lama bi Tira bekerja dengan mereka namun bi Tira merasa jika keduanya tak berpikir panjang atas perbuatan mereka. Bagaimana dampak yang mereka berikan pada putri mereka akibat perceraian mereka. Bi Tira takjub melihat Tiara yang bisa tegar akan masalah yang dihadapinya namun bi Tira tetap merasa kecewa karena jalan yang Tiara ambil salah.

Tiara yang baru selesai mandi mengecek ponselnya. Tak ada pesan dari Kiano membuatnya bingung.

Kinn

Urusannya udh selesai?

Tiara mengirimkannya sambil berjalan ke ruang makan.

"Udah sayang" ucap Kiano melihat Tiara berjalan sambil melihat ponselnya.

"Loh, udah disini kok gak ngabarin aku"

"Kenapa gak dikeringin dulu rambutnya"

"Hehe malas, lapar"

"Kenapa gak makan di luar sih emang sama Putra? Putra gak ngajak?"

"Ngajak tapi gak enak juga makan pakaian kita kotor dan basah"

"Keringin dulu rambutnya kalau gitu nanti masuk angin"

"Iya setelah makan"

Kiano hanya mengangguk dan mereka bertiga pun menikmati makan malam mereka.

Setelah makan, Tiara dan Kiano masuk ke kamar Tiara tentunya dengan pintu kamar yang dibuka. Meski sebenarnya bi Tira sendiri yakin jika Kiano bukanlah anak senakal itu namun ia juga merasa lega melihat Tiara dan Kiano menghormatinya sebagai orang yang lebih tua di rumah ini.

BofrendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang