Putra mengecek ponselnya, menunggu balasan dari Santoso sembari menunggu sang kekasih yang masih belum keluar dari rumah.
Om Santoso
Selamat pagi Om, maaf kalau Putra ganggu pagi Om
Kalau boleh tau, om kapan pulang?Iya pagi Putra. Dua hari lagi Putra
Knpa emangnya Putra?Oh gak papa om, cuma mau ngabarin kalau Tiara kemarin sakit. Cuman sakit kepala om, kayaknya karna kurang makan. Kemarin saya juga sempat jenguk Tiara, dan dapur Tiara sepertinya gak keurus om
Oh begitu. Terima kasih banyak Putra infonya. Nanti setelah saya tiba disana, saya langsung ke rumah cek Tiara
Iya om. Maksud saya sih om, kalau misal bi Tira emang udah gak bisa temenin Tiara mungkin bisa kasi Tiara art baru om
Iya Putra, saya mengerti. Terima kasih ya Putra. Selalu infokan saya
Baik Om🙏🏻
"Chat an sama siapa sih?""Eh udah siap?"
"Iyap. Chat an sama siapa?"
"Sama om Santoso"
"Itu?"
"Papanya Tiara"
"Oh. Ada apa?"
"Gak papa, dia cuma nanyain kabar Tiara"
"Loh kok ke kamu? Kenapa bukan ke kak Tiara langsung? Kan dia papanya"
"Iya. Mungkin Tiara belum ngecek hpnya makanya gak sempat liat pesan dari papanya"
"Terus kenapa hubungin kamu?"
"Karena aku kan teman Tiara sayang. Gak usah bahas itu, ayo jalan"
"Oke" Sari lalu mengepalkan tangannya dengan kuat.
Sepanjang jalan Sari tak henti-hentinya menanyakan hal yang sama pada Putra mengenai Tiara. Sedangkan Putra yang mulai risih dengan pertanyaan Sari mulai menyuruh Sari untuk tidak membahas Tiara. Tentunya hal tersebut membuat Sari tersenyum kecut.
Di sekolah, sama seperti biasanya Putra hanya dapat melihat Tiara dari kejauhan.
"Udah kali. Gak usah lihat gitu" ucap Toni. Toni dengan sengaja mengajak Gunawan untuk bertukar tempat duduk di jam kedua mereka.
"Ck" Putra lalu membuka ponselnya ketika mendapat pesan masuk.
0891******
Send photoPutra membulatkan matanya dan mengepal tangannya dengan kuat melihat foto yang dikirim oleh nomor yang tak dikenalnya ini. Lantas Putra langsung menelpon nomor tersebut, namun sayangnya nomor tersebut sudah tidak aktif.
"Lo kenapa?" tanya Toni melihat raut wajah Putra yang tiba-tiba menjadi marah.
Bukannya menjawab, Putra justru ingin berdiri.
"Lo mau kemana hah? Jangan buat gara-gara deh. Lo lagi emosi. Guru masih di depan bego"
Putra kembali duduk mengatur nafasnya sendiri. Toni lalu mengambil ponsel Putra dan melihat apa yang dilihat oleh Putra.
Sama halnya dengan Putra, Toni pun terkejut. Ia lalu memperbesar foto tersebut memastikan orang di dalam foto tersebut memanglah Tiara.
"Put. Ini Tiara?"
"Ck gak tau gue. Kalau emang bener. Ck" Putra berdecak dan memukul pahanya sendiri. Ia sangat kecewa pada Tiara dan terlebih lagi pada dirinya yang tak bisa menjaga sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bofrend
Teen FictionSeseorang yang seharusnya bisa kujadikan sahabat, namun hanya kujadikan teman. Menjadi sahabat dalam suatu urusan tertentu, namun menjadi teman dalam urusan tertentu pula. Seseorang yang seharusnya kujadikan teman malah menjadi sahabat. Seseorang ya...