24

16 2 0
                                    

"Makasih" ucap Tiara ketika mereka telah tiba.

"Lo kuat banget. Lo sama sekali gak mabuk Tiara haha"

"Udah pusing sih sebenarnya haha"

"Ya udah istirahat gih, besok kita sekolah"

Tiara mengangguk lalu masuk ke dalam rumahnya, sedangkan Kiano menuju ke Bayu dan mereka berdua meninggalkan kawasan rumah Tiara.

Keesokannya, Tiara hampir saja terlambat memasuki gerbang sekolahnya karena terlambat bangun pagi tadi. Pengaruh alkohol membuatnya kesulitan untuk bangun.

"Gak sarapan?" tanya Amel.

Tiara mengangguk.

"Pantas aja makannya lahap gitu haha" ucap Dina dan diangguki oleh Santi.

"Dulu gak sarapan karena gak ada makanan di rumah, sekarang bi Tira udah balik tetep aja gak sarapan" ucap Amel.

"Bukan gitu, tapi emang telat bangun makanya gak sempat makan"

"Hm yaya"

"Hai. Boleh gabung disini?" tanya Kiano lalu tersenyum pada Tiara.

Tiara membalas senyum Kiano.

"Di samping aja, nih para cowok-cowoknya IPS 1" ucap Dina.

"Gue maunya disini, boleh nggak?"

Baru saja Amel ingin angkat bicara, namun Tiara sudah memberi ruang duduk pada Kiano.

"Makasih" Kiano lalu duduk di samping Tiara.

Tiara mengangguk sambil tersenyum.

Amel lalu hanya mengangkat dirinya lebih ke pinggir agar mereka bertiga duduk dengan nyaman.

"Kiano sekarang kembali ngejar Tiara?" ucap Gunawan.

"Lah emang pernah berhenti?" tanya Rian.

"Bukannya berhenti sih, cuman beberapa bulan ini udah jarang ngeliat dia deketin Tiara. Jadi gue pikir udah nggak"

"Hm dan sekarang kayaknya Tiara udah ngasih feedback baik ke Kiano. Atau mungkin sekarang Tiara emang nerima Kiano buat pdkt ke dia" ucap Toni lalu melihat Putra sebentar.

Putra sendiri hanya melihat Kiano dan Tiara mengobrol, sesekali Tiara tersenyum kecil.

Gunawan pun juga yang sedang duduk di samping Putra menatap Kiano tajam, dirinya benar-benar tak ada kesempatan buat mendekati Tiara. Tiara yang dulunya dingin ke Kiano sekarang sudah mulai menerima Kiano. Jadi apa kesempatan gue emang gak ada?, pikirnya.

Amel sendiripun juga bingung dengan Tiara. Tiara yang dulunya selalu menghindar dari Kiano dan tak membiarkan dirinya menjadi mata-mata Kiano, sekarang Tiara justru mengizinkan Kiano mendekatinya kembali.

"Oh iya Tiara. Nanti malam ada urusan?"

"Gak ada sih"

"Jalan gimana?" ajak Kiano dengan senyum tipis.

"Hm boleh"

"Gue liat lo hampir telat pagi ini"

"Telat bangun"

"Haha pasti..." Kiano menggantungkan ucapannya.

Tiara menoleh sambil tersenyum tipis

"Pasti lo begadang malamnya. Makanya jangan sering begadang biar gak telat bangun"

Tiara terkekeh kecil "Iya"

Kiano meminum minumannya.

"Gak makan?"

BofrendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang