Bukit ujung kota
Tempat yang Tiara kunjungi ketika ingin sendiri dan hanya sahabat dekatnya yang tahu tempat ini yaitu Putra. Sekarang dirinya mengajak Kiano ke tempat ini, teman yang mengetahui sisi gelap dirinya dan membuatnya nyaman akhir-akhir ini.
"Wow nice view"
"Hm. Cantik kan?"
"Masih cantikan kamu"
"Haha"
"Favorit place?"
"Yes"
"Siapa aja yang pernah lo bawa?"
Tiara terdiam sejenak. "Putra"
"Putra doang?"
"Hm"
"Itu berarti gue orang spesial juga karena lo bawa gue kesini"
"Maybe. Kamu tahu sisi gelap aku yang nggak orang gak tau"
"Thanks Tiara udah percaya sama gue"
"Makasih juga udah mau nutupin sisi aku yang ini"
Kiano tersenyum dan mengangguk. "Sedekat itu sama Putra?"
Tiara terdiam sebentar lalu meminum minumannya. "Hmm dulu"
"Dulu?"
"Hm"
"Kenapa dulu?"
"Dia... Hancurin kepercayaan aku"
"Huh, orang kayak dia bisa berkhianat juga"
Tiara mengangkat bahunya.
"Itu berarti Putra pernah jadi orang spesial?"
Tiara menggeleng "Cuma teman baik"
"Bukan karena dia pacaran sama adek kelas makanya kalian berjarak?"
"Nggak. Nggak ada hubungannya dia pacaran sama adek kelas atau siapapun itu"
"Gue denger-denger dulu Ningsih pernah nampar lo karena ngira lo pacarnya Putra?"
"Hm pernah. Dia ngeliat aku turun dari mobil Putra hari itu, makanya dia pikir aku pacar Putra"
Kiano manggut-manggut
"Sorry, gue gak tau masalah itu jadi gue gak tegur Ningsih waktu itu"
"Haha gak ada masalah, dia sendiri juga udah malu karena salah nampar orang"
"Gue sih emang yakin, siapapun yang berurusan sama lo pasti bakalan malu ujung-ujungnya"
Tiara terkekeh, tiba-tiba dia teringat dengan ancaman Sari dan membuat refleks air matanya turun.
"Eh Tiara"
Tiara lalu mengusap air matanya sendiri dan kembali meneguk minuman.
"Tiara pelan-pelan" tegur Kiano ketika Tiara langsung menghabiskan satu botol minumannya.
Tiara hanya memejamkan matanya sebentar, lalu kembali ingin membuka satu minuman.
"Tiara" tahan Kiano.
"C'mon Kiano, kepala aku mau pecah rasanya"
Kiano mengambil satu minuman dan membukakan untuk Tiara.
Tiara kembali meminum satu tegukan.
"Ada yang salah sama ucapan gue?"
Tiara menggeleng
"Kalau lo mau cerita sesuatu yang privasi, cerita aja, gue gak bakalan ngasih tau siapa-siapa" ucap Kiano tulus tanpa mengalihkan perhatiannya pada Tiara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bofrend
Novela JuvenilSeseorang yang seharusnya bisa kujadikan sahabat, namun hanya kujadikan teman. Menjadi sahabat dalam suatu urusan tertentu, namun menjadi teman dalam urusan tertentu pula. Seseorang yang seharusnya kujadikan teman malah menjadi sahabat. Seseorang ya...