8. Insiden

12 2 0
                                    

Keesokan harinya. Seluruh murid SMA 1 Bintang berbaris di lapangan. Acara perpisahan dengan pak Boni berjalan dengan lancar. Beberapa guru dan siswa dilanda haru dan sedih, mengingat pak Boni adalah salah guru yang suka melawak di sela-sela berbicaranya.

Tiara ikut tersenyum. "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan bukan?" batin Tiara ketika melihat kebanyakan siswa kelas dua belas yang turut sedih dalam acara perpisahan ini.

Hanya berlangsung satu jam, seluruh murid kembali ke kelas masing-masing. Menunggu guru mata pelajaran selanjutnya.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi Bu"

"Sebelumnya. Ibu mau minta maaf. Hari ini Ibu hanya memberi tugas, karna anak Ibu tiba-tiba sakit dan Ibu harus pulang"

Pernyataan dari Bu Hani sontak saja membuat hati para siswa kelas XII.IPS.1 bersorak gembira namun mereka tetap menunjukkan wajah yang biasa-biasa saja.

"Iya Bu, semoga anak Ibu cepat sembuh"

"Makasih Putra. Baiklah sekarang buka buku kalian, di halaman 67 kemarin kita sudah membahas tentang struktur surat lamaran kerja. Dan hari ini kita lanjut di halaman 70, kalian kerjakan tabel tersebut. Apa ada pertanyaan"

Sunyi

"Baiklah Ibu rasa tidak ada. Kalau begitu silahkan dikerjakan, jangan berisik dan jangan keluar sebelum bel istirahat berbunyi"

"Iya Bu" jawab kompak satu kelas.

"Okay, Ibu pulang dulu" Bu Hani lalu meninggalkan kelas dengan senyum manisnya.

"Ah mantap" teriak Rian setelah kepergian Bu Hani.

"Gak usah berisik. Semuanya lakukan sesuai yang dikatakan bu Hani" ucap Putra dengan nada sedikit tegas. "Terutama lo" lanjutnya sambil menunjuk ke Rian.

"Apasih salah kakanda"

Putra memalingkan wajahnya, meladeni Rian bisa-bisa membuatnya darah tinggi.

Sedangkan beberapa dari mereka tertawa mendengar Rian yang sedikit meng-lebay kan ucapannya.

Drtt

Suara getaran membuat Tiara beralih dari bukunya ke ponselnya.

Ketuahh

Pulang bareng, papa kmu yg minta

Okay

Tiara lalu meletakkan kembali ponselnya dan kembali mengerjakan tugasnya.

Sedangkan Putra tersenyum melihat jawaban Tiara. Perempuan itu percaya dengan permintaannya nya. Yap, Putra berbohong. Ia hanya melihat Tiara yang turun dari bis tadi pagi.

"Berarti motor dia masih rusak" batinnya saat mengingat kemarin Tiara menceritakan masalah motornya.

Dari situlah, Putra berpikir untuk mengajak Tiara untuk pulang bareng. Apa alasannya? Ia juga tidak tahu, ia hanya ingin.

Tiara tentunya tidak curiga dengan Putra. Pasalnya Santoso memang pernah menyuruh Putra untuk menjemputnya sewaktu ia sedang kerja kelompok di rumah Amel. Waktu itu ia diantar oleh papanya dan tiba-tiba papanya kembali ke apartemennya karena urusan mendadak.

Waktu itu Tiara tidak percaya, namun Santoso menelponnya dan mengatakan bahwa ia menyuruh Putra untuk menjemputnya. Dengan alasan, Ini sudah malam dan hanya Putra teman lelaki kamu yang papa tahu.

Waktu istirahat pun tiba, beberapa kantin di SMA 1 Bintang mulai penuh, Tiara dan Amel yang tidak ingin kehabisan tempat pun berlari menuju kantin dekat kelas mereka.

BofrendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang