22

19 2 0
                                    

Sesuai ucapannya pagi tadi, setelah memberi tahukan teman-temannya mengenai Tiara, Amel, Dina, Toni, Rian, dan Gunawan pun ikut menjenguk Tiara.

"Eh motor Tiara" teriak Amel ketika Bayu, teman sekelas Kiano membawa motor Tiara.

"Pagi tadi dia ngasih kunci motor dia ke gue biar gue bawa" jelas Kiano. Kiano tak perlu menanyakan motor Tiara yang mana pada teman-teman Tiara karena tentunya Kiano tahu hal itu.

"Oh. Thanks yah Kiano pagi tadi udah bantuin Tiara" ucap Dina.

"Iya.. Kalian mau ke rumah Tiara juga"

"Ah iya nih"

"Ya udah ayo bareng-bareng"

Mereka semua lalu menuju ke rumah Tiara dengan Putra dan Kiano yang menggunakan mobil di depan rombongan.

Setibanya Amel terlebih dahulu mengetuk pintu rumah Tiara. Namun sayangnya, Tiara tak kunjung membuka pintunya. Amel tahu, jika Tiara pasti mengira dirinya hanya datang bertiga dengan Toni dan Putra.

"Biar gue coba. Tiara, ini gue Kiano. Gue bawa motor lo"

"Tiara" panggil Kiano lagi dengan mengetuk pintu.

Ceklek

Tiara cukup terkejut dengan kedatangan mereka.

"Tiara" Amel dan Dina langsung mendorong Tiara masuk. "Kamu gak papa?"

"Iya aku gak papa"

"Kamu nih. Aku ketuk kok gak dibuka. Pas Kiano, kamu buka. Sahabat kamu sekarang Kiano atau aku sih"

"Hehe maaf tadi lagi di toilet" bohong Tiara . Yah tentu saja, dia berpikir Amel hanya datang bertiga. "Sini teman-teman. Duduk" Tiara mempersilahkan teman-temannya duduk di ruang tamu.

Putra lalu memberinya sebuah kantongan yang berisi makanan. "Belum makan kan?"

"Aku-"

"Pasti belum lah, orang kamu sendirian disini kan?" potong Amel.

Tiara lalu mengangguk dan tersenyum tipis. Ia lalu mengambil kantongan dari tangan Putra.

"Oh iya, gue emang lupa beliin lo makanan Tiara"

Tiara hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Kiano.

"Ya udah makan aja dulu Tiara. Kita semua bisa lo tinggal disini" ucap Gunawan.

"Nah. Biar cepat sehat" tambah Rian.

"Sini kita temenin" ucap Dina dan mereka bertiga para perempuan pun menuju ke dapur.

"Haus gak sih" ujar Rian.

"Heem. Putra ambilin air es dong di dalam" pinta Toni.

"Lah kenapa gue"

"Yah kan lo tau posisi kulkas Tiara dimana" ucap Toni sambil tersenyum mengejek walau senyum tersebut sangat tipis.

Ucapan Toni membuat Gunawan mengerutkan keningnya bingung "Nah kan berarti Putra sering datang kesini" batin Gunawan ketika mengingat dirinya pertama kali datang kesini, dimana bi Tira mengira dirinya Putra.

Sedangkan Kiano tersenyum tipis "Dari senyum Toni, gue yakin Toni juga mikir sama kayak gue kalau Putra suka sama Tiara"

Batin Gunawan dan Kiano bersamaan.

"Ck, cepetan bang. Pesanan pasti masih lama nyampenya" ucap Rian.

Mereka telah memesan cemilan dan minuman untuk mereka semua sembari bercerita di rumah Tiara. Dan itu semua dibayar oleh Putra, tentunya hal tersebut adalah usulan Putra sendiri agar mereka dapat berlama-lama di rumah Tiara.

BofrendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang