13. Makan-makan

11 2 0
                                        

"Bapak lama banget. Ini udah jam lima"

"Mau sampai malam pun, gue antar sampai ruang tamu kamu. Nanti kalau--" ucapan Putra berhenti saat ponselnya berdering.

"Halo sayang"

...

"Masih di rumah pak Oji sayang"

...

"Iya sama Tiara"

...

"Iya sayang"

...

"Oke"

Putra kembali meletakkan ponselnya di atas meja.

"Sari?"

"Iya"

"Dia marah kamu masih disini"

"Nggalah"

"Dia marah karena kita berdua masih disini"

"Nggak Tiara. Dari tadi siang kamu mikir Sari marah mulu"

"Tapi kayaknya emang iya. Kamu gak liat muka Sari tadi siang? Dia kelihatan marah, dia cemburu"

"Hahaha..Sari tuh udah tau kita berteman jadi untuk apa dia marah"

"Ck, udahlah. Kamu emang gak perhatiin wajah Sari kan tadi, aku yakin pasti dia sekarang juga marah kalau kita masih berdua disini"

"Nggak Tiara. Stop mikir Sari itu marah"

Tiara hanya diam dan mengatur kembali susunan rapor.

"Apa iya? Tapi kan gue gak ada niatan selingkuh. Sari juga tau kalau gue punya banyak teman cewek" batin Putra.

Pukul enam Putra dan Tiara meninggalkan rumah pak Oji.

"Tadi sore katanya mau beli capuccino setelah pulang dari rumah pak Oji"

"Nggak usah. Udah gak minat juga sih"

"Kalau gitu, makan?"

"Nggak"

"Oke"

Tiara dan Putra hanya diam sepanjang perjalanan. Tiara sibuk memandangi lampu-lampu sedangkan Putra berpikir mencari cara agar Tiara mau makan.

"Eh sate yang di sana enak juga loh, gak kalah enak sama sate yang dulu kita makan" tunjuk Putra pada penjual sate di pinggir jalan.

"Oh ya"

"Hm. Mau coba gak"

Tiara tersenyum lalu menggeleng "Lain kali aja"

"Seafood yang disitu juga enak-enak, gue sering makan"

"Ohh" ucap Tiara sambil manggut-manggut.

"Mau coba makan disitu"

Kembali Tiara menggeleng.

Hanya jawaban sama yang Putra dapatkan setelah menunjukkan beberapa tempat makan lagi pada Tiara hingga pada akhirnya mereka tiba di depan rumah Tiara.

"Makasih"

"Iyaa masuk gih"

Setelah Tiara memasuki rumahnya, Putra pun melajukan mobilnya.

"Halo om" Putra lalu men-londspeaker panggilan Santoso, ia lupa membawa headsetnya.

"Kamu dimana Putra? Om ganggu gak"

"Gak ganggu kok om, ini Putra lagi perjalanan pulang. Tadi siang habis ke rumah wali kelas saya bareng Tiara"

"Bareng Tiara? Ohh.. Kamu udah tau tentang om?"

"Iya om. Tiara udah cerita"

"Hmm. Gimana keadaan Tiara? Dari bi Tira katanya Tiara masih selalu nangis"

BofrendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang