CHAPTER 29

1.5K 87 0
                                    

DIA menarik nafas panjang sebelum tangan menekan loceng rumah agam itu . Setelah beberapa minit , pagar itu terbuka dan Seroja melangkah masuk ke dalam rumah tersebut .

Puan Zahara menyilang tangan ke dada memandang Seroja yang sedang mara ke arahnya . Gadis itu mengetap bibir memandang wajah bengis itu .

" Apa kau nak ? "

" Seroja nak jumpa umi . Nak minta maaf pada umi " wanita itu berdecit . Dengan tanpa sepatah dua kata dia terus melayangkan pelempang pada wajah menantunya .

Seroja mengetap bibir menahan sakit sebelum tangan memegang pipi yang panas akibat tamparan kuat itu . Terteleng terus wajahnya tadi .

" Kau dah hancurkan hati aku , Seroja . Apa niat kau dekat dengan anak aku ! Kenapa anak aku ! Kenapa ?! " mata itu berkaca sambil memegang kedua-dua bahu Seroja dan digoyangkan penuh marah tubuh itu .

Air mata Seroja mula menitis . Dia tahu teruk hati Puan Zahara hancur sekarang . Sudah dia agak dia bukan menantu yang terbaik buat wanita itu . Sikitpun dia tak ada dalam senarai ciri-ciri menantu idaman buat umi .

Dia tak kaya . Pendidikan tinggi pun setakat diploma sahaja . Keturunan ? Berstatuskan anak haram . Siapa je nak menantu daripada hasil luar nikah ?

" Umi... maafkan Seroja umi... "

" Aku benci kau Seroja ! Kau dah buat hati aku sakit ! " dia mahu melayangkan lagi penampar namun ada tangan yang sempat menahan tangan wanita itu dari melekat pada pipi Seroja .

" Ya Allah ! Umi ! Janganlah tampar Seroja ! " Qamar yang baru tiba daripada rumahnya hadir . Agak terkejut melihat umi dan Seroja sedang bertekak di hadapan pintu .

Ditarik tubuh Seroja agar menjauhi Puan Zahara . Gadis itu menangis di dalam dakapannya . Dipandang umi yang banjir dengan air mata .

" Umi... kalau Abang Qaid tahu umi tampar isteri dia , tak teragak abang tinggalkan umi . Umi tahukan anak umi tu macam mana barannya ? "

" Abang kamu tu bertindak bodoh kalau dia pilih perempuan ni daripada umi ! " umi mendengus nafas kasar sebelum kaki dibawa masuk ke dalam rumah . Dia mengesat air matanya sebelum hilang dari pandangan anak dan menantunya .

Qamar mengeluh perlahan . Dipandang Seroja yang lemah . Ditarik gadis itu ke dalam pelukannya cuba menenangkan Seroja dari terus menangis .

" Sabar Seroja . Kak Qamar dengan abah masih terima Seroja dalam keluarga ni . Kami percayakan Seroja . Kami percayakan apa yang Abang Qaid cakap "

" T... Terima kasih... " makin galak tangisan Seroja saat gadis itu menututkan tiap kata itu . Qamar tersenyum kecil sebelum dia meleraikan pelukan .

Diajak Seroja masuk ke dalam rumah namun gadis itu enggan . Risau dimarahi Puan Zahara nanti . Wanita itu sudahlah tak sukakan dirinya .

" Umi tak akan berani halau Seroja . Kalau dia buat dia akan hilang anak lelaki dia sekali . Jangan risau Kak Qamar ada . Kita lepak je dalam bilik Kak Qamar " ditarik paksa juga tangan itu agar mengikutinya .

Mereka berdua meloloskan diri masuk ke dalam bilik . Disuruh Seroja agar duduk di katilnya . Tangan Seroja diraih dan diusap kekura tangan itu untuk menenangkan gadis itu yang masih tersedu sedan .
 
" Calm down Seroja . Umi tu kejap je marah . Kalau dia dah terima hakikat dia akan okay . Percayalah cakap Kak Qamar " gadis itu tersenyum kecil saat Qamar memujuknya .

" Abang Qaid mana ? Kerja ? " Seroja mengangguk .

" Dah tu Seroja datang sini naik apa ? "

" Teksi " berubah wajah Qamar dibuatnya sebelum permukaan tangan itu dipukul lembut . Seroja mengetap bibir melihat wajah yang seakan mahu marah itu .

QAID BUAT SEROJAWhere stories live. Discover now